Akses Penting Hasil Pertanian, Jalan Perkebunan di Saleo 1 Butuh Diaspal

0

DETIKSULAWESI.COM,BOLMUT – Jalan pertanian yang terletak di desa Saleo 1 Kecamatan Bolangitang Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) saat ini menjadi penghubung masyarakat petani menuju areal pertanian di Durian Kecil, Bandtoli, Durian Besar, Bolasa, Totokia, dan Doyo, yang ada di desa Saleo 1 dan Saleo.

Dari beberapa lokasi areal pertanian tersebut di atas, berbagai hasil komoditas tani menjadi andalan masyarakat dihasilkan ditempat ini, seperti padi ladang, jagung, cabe dan tentunya tanaman tahunan seperti kelapa dan cengkih. Semua komoditas tersebut diangkut melewati jalan ini.

Jika diakses dari titik jalan raya, masuk di dekat tugu perbatasan Desa Saleo dan Saleo 1, masuk ke arah selatan desa, yang melewatinya akan disuguhi pemandangan jejeran pohon kelapa dan tanaman lainnya di samping kanan dan kiri jalan. Sekitar 1 km lebih ke arah selatan akan mulai menemukan areal pertanian milik warga.

Makin jauh ke arah selatan akan didapati lokasi-lokasi yang menjadi lahan bercocok tanam warga, sebagai sumber penopang ekonomi masyarakat desa yang mayoritas adalah petani.

Sayang sekali, jalan ini belum begitu bagus, karena harus melewati jalan berlapis kerikil sepanjang jalan, tak berbanding dengan hasil pertanian yang diangkut hampir tiap hari melewati jalan ini menuju kampung.

Dari penelusuran Wartawan Media Detik Sulawesi, didapatkan informasi bahwa jalan ini awalnya di tahun 60-an merupakan jalan setapak yang juga bisa dilewati oleh roda pedati menuju ke areal lahan pertaniqn tersebut di atas. Dan di tahun 90-an menjadi jalan salah satu perusahan mengangkut material, saat itu jalan ini menjadi agak lebar sepanjang 1 KM lebih sehingga bisa dilalui kenderaan roda empat.

Saat ini, jalan ini menjadi sarana penting bagi petani di dua desa, Saleo dan Saleo 1.

Salah satu petani yang bertemu dengan wartawan media ini, mengungkan bahwa akses jalan ini sudah lumayan, namun juga berharap agar jalan ini bisa diaspal.

“Bagus ini jalan kalu so aspal sampe ka Ulu, so agak senang kasiang torang masyarakat petani, biar cuma sepanjang jalan utama perkebunan ini,” ujar sang petani dengan dialek setempat.

Sementara itu, Sangadi Saleo 1, Syam Djaafar, SE, ketika berbincang dengan media ini mengungkapkan bahwa saat ini, sebagian besar masyarakat petani di desa ini menjadi pengguna jalan ini, menurutnya saat ini masyarakat sedang giat-giatnya bercocok tanam.

“Beberapa tahun terakhir, masyarakat sedang giat bertani, komoditas andalan adalah padi, jagung dan cabe. Sudah beberapa petani yang sukses di cabe” tutur Syam.

Pihaknya berharap dan menghimbau kepada warga petani di desanya agar lebih giat dan terus berinovasi dalam bidang pertanian, apalagi di masa pandemi ini.

“Alternatif terbaik di masa pandemi ini adalah bertani, selain meningkatkan cadangan pangan juga peningkatan ekonomi,” ujarnya.

(ridwan)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.