Puluhan Tahun Kakek 70 Tahun Ini Hidup Sebatangkara Tidur Diselembar Papan

0

DETIKSULAWESI.COM, TOLITOLI – Hidup sebatangkara dan tinggal digubuk usang sendirian dijalani Kakek Zani (70) warga Jalan Veteran 6 Kelurahan Baru, Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.

Selama puluhan tahun Kakek Zani tinggal digubuk tidak layak huni berukuran 2×2 meter dengan kondisi memprihatinkan.

Tidak ada satupun barang mewah ditempatnya hanya ada sisa sisa seng bekas yang dijadikan atap, sementara tiangnya dari potongan bambu serta selembar papan sebagai tempat tidur.

Kepada detiksulawesi.com, Kakek Zani bercerita jika turun hujan kadang ia hanya mengambil beberapa kain bekas atau atapnya untuk menutupi badannya agar terhindar dari tetesan air hujan yang merembes masuk dari sela sela atap.

“Bukan hanya hujan saja, saat angin kencang atapnya sampai terbang terbawa angin, gubuknya juga roboh,” tutur Kakek Zani. Kamis (25/4/2019).

Kakek Zani mengungkapkan, bahwa berasal dari Desa Bulobulo Kecamatan Tarete, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Ia merantau ke Tolitoli sejak tahun 1978, seorang diri. Kake Zani juga mengaku bahwa ia hingga saat ini belum mempunyai istri.

Selama tinggal seorang diri, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari Kakek Zani bekerja sebagai tukang bersih halaman warga.

“Kadang mendapatkan imbalan jasa kadang pula tidak,” ungkap pria lansia ini.

Tempat tinggal Kakek Zani, saat ini.

Namun kini Kakek Zani sedikit lega karena tempat tinggalnya telah dibuatkan yang layak.

Melalui seorang donatur penjual kue online di Kabupaten Poso, yang tidak ingin namanya disebutkan bersimpati dengan membuatkan tempat tinggal yang layak kepada Kakek Zani.

Informasi terkait dengan keadaan Kakek Zani ini didapatnya melalui media sosial. Ia pun mengutus temannya yang berada di Tolitoli untuk membantu Kakek Zani, agar kiranya bisa dibuatkan tempat tinggal layak huni.

Relawan ini pun langsung mengkonfirmasi keberadaan Kakek Zani kepada pemilik lahan tempat pria lansia ini tinggal.

“Saya sangat bersyukur ada yang peduli dengan Kakek Zani, saya ikhlas ia tinggal dilahan saya,” ucap pemilik lahan yang enggan menyebutkan namanya.

Ia mengaku, sering membantu meski tidak jarang Kakek Zani menolak bantuan orang, sebab ia tidak suka menerima barang atau bantuan sembako dalam jumlah banyak.

Hingga akhirnya setelah 4 hari bekerja, rumah Kakek Zani rampung dan menjadi layak huni tidak bocor lagi.

(Nadir)

Leave A Reply

Your email address will not be published.