Disangka Preman, Petugas Penertiban Reklame Pajak Temui Pemilik Kios

0

DETIKSULAWESI.COM, TOLITOLI – Petugas penertiban reklame pajak, dari Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tolitoli, kamis (13/06/2019) kembali datangi pemilik kios guna memberikan klarifikasi.

Pasalnya mereka oleh pemilik kios sangka preman yang ingin melakukan penertiban reklame.

Karenanya untuk meluruskan sangkaan itu salah satu petugas dari tim penertiban reklame pajak, Aswan kembali mendatangi salah satu kios untuk menjelaskan perihal yang disangkaan itu.

Ia menerangkan, tugas yang mereka jalankan tidak ilegal ada surat tugas.

“Tugas kami legal ada surat tugasnya,”jelas dihadapan pemilik kios sembari memperlihatkan surat tugas.

Aswan mengungkapkan, mereka tidak memakai seragam dan juga hanya memakai sandal karena ada reklame letaknya sulit jangkau sehingga harus memanjat. Sehingga seragam atau pakaian kami sesuaikan.

“Kondisi cuaca hujan mempersulit kami menjalankan tugas. kami memutuskan memakai seragam biasa dan sebagian dari kami hanya memakai sendal,” Aswan menjelaskan.

Ia juga mengingatkan, perusahaan – perusahaan yang belum melunasi pajak harap dapat segera melunasi pajaknya.

“Sudah ada perusahaan kami berikan 6 kali surat peringatan namun tak kunjung melunasi pajak. Kami ditugaskan untuk melakukan penertiban reklame., dan untuk hari ini sudah ada puluhan reklame kami copot, baik di pasar shoping maupun di pasar sesembolan Kecamatan Baolan,” jelas Aswan.

Seperti diketahui, sebelumnya sempat heboh petugas dari dinas pendapatan daerah yang melakukan penertiban reklame disangka preman oleh pemilik kios.

Pemilik kios tempat reklame dicopot merasa bingung dengan petugas yang melakukan penertiban sebab tak menggunakan seragam bahkan ada yang hanya memakai sendal.

“Iya, kami lihat mereka hanya memakai pakaian biasa ada juga hanya pakai sendal,” terang salah satu pemilik kios di pasar Shoping yang tak ingin menyebut namanya.

Pun dikatakan salah satu pemilik kios yang juga berada dipasar shoping kios Haji Tina. Ia membenarkan ada penertiban.

“Iya, benar. Hanya saya tak tahu menahu perusahaan yang menempelkan reklamenya tersebut belum membayar pajak,” ia mengungkapkan

(Nadir)

Leave A Reply

Your email address will not be published.