Awas! Ada Posko ‘Siluman’ dan Ngaku-Ngaku Pengungsi korban Banjir di Sigi

0

DETIKSULAWESI.COM SIGI – Selalu saja ada orang yang ingin mengambil kesempatan memanfaatkan situasi darurat pasca Banjir Bandang yang sedang terjadi di Desa Bangga Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi, 28 April 2019 lalu.

Pasalnya, ada sejumlah Posko Banjir dibuka oleh oknum-oknum disekitar Lokasi bencana yang hanya ingin mengambil keuntungan.

Hal ini dikuatirkan dapat berpotensi memicu gesekan antar warga yang terdampak bencana banjir maupun yang tidak terdampak sebab bantuan yang berdatangan tidak disalurkan pada mereka yang benar-benar menjadi korban banjir bandang.

“Iya, ada pengungsi dan Posko “siluman”, dorang babuka posko hanya menerima makanan saja dan bantuan lain untuk pribadi sendiri dan kelompoknya saja,padahal dorang tidak kena sama sekali dengan bencana ini,” ungkap warga yang meminta identitasnya tidak disebutkan.

Sementara itu, ditemui di lokasi banjir bandang, saat menyalurkan bantuan, Dedi Irawan, Ketua HImpunan Pemuda al khairat wilayah Sulawesi Tengah, mengimbau masyarakat yang akan menyalurkan bantuan agar melalui posko resmi yang telah dibuka sejak banjir bandang melanda.

Ia menambahkan pemerintah kabupaten sigi harus bertindak cepat atas kasus yang terjadi ini, biar masyakat tidak resah.

Pantauan detiksulawesi.com, dilapangan dampak dari banjir bandang ini Dari data yang dihimpun oleh BPBD Kabupaten Sigi, untuk Desa Bangga Kecamatan Dolo Selatan sekitar 500 unit rumah rusak berat terendam lumpur, 551 KK atau sekitar 2259 Jiwa mengungsi, ratusan ternak warga hilang dan ratusan hektar sawah terendam lumpur dan material kayu sisa banjir.

Selain desa Bangga,ada juga Desa Balongga Kecamatan Dolo Selatan dengan jumlah Rumah penduduk rusak yakni, 36 unit , Warga mengungsi 174 jiwa / 47 KK, Desa Walatana Kecamatan Dolo Selatan dengan Jumlah Warga mengungsi 42 KK.

Sementara Desa Omu Kecamatan Gumbasa dengan kerugian Rumah, yakni 5 unit hilang terbawa banjir dan 23 unit terendam banjir, Lahan perkebunan 10 hektar, Lahan persawahan 10 hektar, Jalan putus 10 meter di perbatasan Kecamatan Kulawi dan Kecamatan Gumbasa serta Warga mengungsi sejumlah 30 KK.

Untuk Desa Tuva Kecamatan Gumbasa sekitar 5 (lima) unit rumah warga terendam banjir, 1 (satu) orang warga Desa Bangga ditemukan meninggal dunia di perkebunan Desa Tuva atas nama H. BADO umur 90 tahun.

(ASP)

Leave A Reply

Your email address will not be published.