DETIKSULAWESI.COM, KOTAMOBAGU – Meski perkembangan jaman yang memungkinkan orang beralih ke barang modern, namun kenyataannya sampai saat ini produk kerajinan tangan tradisional, seperti halnya Tolu, Niru, Sapu ijuk dan Tungku masih laku di pasaran.
Salah satu pedagang produk kerajinan di pasar Serasi Kotamobagu, Anace Repu, warga Kelurahan Mogolaing Kecamatan Kotamobagu Barat mengungkapkan, dengan penjualan produk kerajinan ini ia bisa meraup keuntungan hingga jutaan rupiah.
“Bersyukur ya, meski jaman sudah berubah, namun hingga kini masyarakat masih banyak yang membeli untuk kebutuhannya. Buktinya dalam sebulan saya masih bisa meraup keuntungan hingga jutaan rupiah,” ungkap Anace yang mengaku sudah 15 tahun berjualan Kerajinan tangan tradisional itu.
Produk kerajinan tangan tradisional ini kata dia, di dapat dari pengrajin asal Kelurahan Molinow dan ada juga dari Kabupaten Minahasa serta Gorontalo.
“Untuk harga bervariasi, mulai dari yang paling murah berkisar 10 ribu hingga yang paling mahal yakni tungku besar Rp 150 ribu,” ungkapnya
Ia mengaku penghasilan dari usahanya ini bisa memenuhi kebutuhan keluarga.
“Puji Tuhan, hasilnya lumayan untuk kebutuhan hidup sehari hari sudah lebih dari cukup,” ucapnya
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perindustrian Kotamobagu Fadlun Paputungan mengatakan, hingga kini Pemerintah terus berupaya mendorong pengembangan kerajinan tangan di Kotamobagu termasuk yang tradisional.
“Kedepan kita upayakan ada pelatihan pelatihan kepada masyarakat untuk bagaimana memanfaatkan hasil alam menjadi satu prodak ekonomis, agar Kotamobagu memiliki produk sendiri,” kata Fadlun
“Itu akan kita perjuangkan namun untuk saat ini kita masih terbentur anggaran karena efisiensi, tapi tetap kami upayakan itu,” janjinya.
(***)