Warehouse Pertanian Berbasis Mekanisasi Konsel Resmi Beroperasi

0

DETIKSULAWESI.COM, KONSEL- Warehouse (Gudang Serbaguna) Alat Mesin Pertanian (Alinstan) Konawe Selatan (Konsel), yang juga merupakan satu-satunya di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bahkan wilayah Indonesia Timur ini resmi beroperasi.

Launching Warehouse Pertanian Korporasi Berbasis Mekanisasi (PKBM) yang berlokasi di Desa Ambakumina, Kecamatan Laeya, di tandai dengan pengguntingan pita oleh Direktur Pembiayaan Pertanian Direktorat Sarana dan Prasarana Pertanian Kementan RI, Indah Megawati, bersama Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga, Minggu (25/11/2019).

Turut mendampingi Wakil Bupati (Wabup), H. Arsalim Arifin, Sekretaris Daerah (Sekda), H. Sjarif Sajang dan Plt Kadis DTPHP Konsel, Nana Sudarna, Kabag Humas, Gunawan Syah, yang di dihadiri Ketua Perhimpunan Teknik Pertanian (Perteta), Desrial, Ahli Teknologi Pertanian Yan Purwanto, Suprapti, Prasetyo Nusin dan Prof La Ode Kamaluddin serta Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mendidoha.

Mewakili Mentan, Syahrul Yasin Limpo serta Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian Kementan RI, Dr. Sarwo Edhy yang seyogyanya hadir meresmikan Warehouse (WH), namun karena bersamaan menghadiri penanaman perdana di Tulungagung dan rapat penting, Direktur Pembiayaan, Indah Megawati mengawali sambutannya menyampaikan permohonan maaf atas ketidak hadiran beliau.

“Sebenarnya jauh hari telah diagendakan launching warehouse ini akan dilakukan langsung Pak Mentan dan Dirjen, namun tiba-tiba bertepatan dengan kegiatan lain sehingga saya di wakilkan beliau,” ujar Indah usai meresmikan WH Alinstan yang di lengkapi fasilitas Gudang, Bengkel, Kantor, Kios Saprodi, Mini Stasiun BBM, dan Area Pencucian Alinstan.

“Kami ingin pengelolaan WH yang didampingi Perguruan Tinggi, Perteta dan Distan, diharapkan dapat lebih mengoptimalkan pemamfaatan bantuan Alinstan Kementan yg telah disalurkkan kepada Gapoktan, UPJA dan Distan Konsel bahkan se-Sultra,” imbuh Indah.

Karena kunci sukses modernisasi pertanian, apabila Alinstan terawat dengan baik dan dioperasionalkan oleh operator yang terampil, sehingga pendampingan, maintenance dan perawatan Alinstan penting dilakukan di WH ini

Dengan adanya gudang ketika ada traktor yang rusak bisa diperbaiki disini, tuturnya, yang nantinya juga akan disediakan pelatihan perbengkelan serta pelatihan pertanian lainnya, dengan tujuan dapat meningkatkan lahan pertanian yang diindikasikan dengan meningkatnya indeks pertamanan, efisiensi biaya tani, hasil, kualitas dan peningkatan pendapatan petani.

Indah mengungkapkan, bahwa saat ini Kementan telah menyalurkan -/+ 500 Unit Alinstan dengan jenis dan type berbeda sesuai spesifik masing-masing wilayah, termasuk di Konsel, olehnya itu ia meminta Pemda untuk menjaga aset tersebut dan mengoptimalkan pemanfaatannya.

Ia juga mengatakan jika belum maksimal pemanfaatannya atau karena rusak, maka Alinstan dapat dititip dan dikelola secara komersial oleh pengurus WH, sehingga tersedia biaya maintenance dan permodalan.

Mengakhiri sambutannya, Indah berharap bantuan WH Alinstan beserta sarana dan prasarananya dapat dimamfaatkan sebaik-baiknya dengan pengelolaan yang profesional berkelanjutan, sehingga pertanian modern digital farming di Konsel segera terwujud.

Sementara itu, Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga dikesempatan tersebut juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan Kementan sehingga WH ini dapat dioperasikan, dengan harapan dapat dibuka di Kecamatan lainnya.

“Kami berterimakasih dengan adanya WH ini, untuk itu kami hadir lengkap bersama Wabup, Sekda dan jajaran OPD serta Gapoktan sebagai bukti keseriusan dalam rangka mendorong kerjasama dengan Pemerintah Pusat dan dalam meningkatkan hasil pertanian di daerah ini,” terang Surunuddin.

Bentuk komitmen kami, saat Kementan meminta Pemda Konsel menyediakan lahan 2 Ha kami penuhi dan tambah seluas 4 Ha. Sekaligus berjanji akan tambah fasilitasnya dengan menyediakan Mesin Penggilingan Padi. “Langkah Ini merupakan suatu loncatan dibidang pertanian dengan harapan mendapatkan nilai tambah dan dapat dikembangkan di lokasi lainnya sehingga lahir brand beras  Konsel serta demi peningkatan produksi dan kesejahteraan para Petani,” ungkapnya.

Untuk mendukung terwujudnya hal itu, Surunuddin meminta agar irigasi di daerah ini bisa di rehabilitasi yang sudah puluhan tahun berjalan tanpa disentuh pembangunan sama sekali, salah satunya bendungan di Kecamatan Laeya

“Saya minta Direktur bisa menyampaikan ke Kementerian PU untuk merenovasi sistem pengairan kami yang sejak Tahun 70 an belum mendapat perhatian sama sekali, adapun untuk kekurangannya kami akan penuhi demi memaksimalkan hasil pertanian menuju pertanian maju, mandiri dan modern terwujudnya Desa Maju Konsel Hebat yang berswasembada beras dan pangan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, sesuai SK Dirjen PSP Kementan RI No 07.1/2019 kegiatan percontohan WH seperti ini ditetapkan hanya di 5 (lima) lokasi se-Indonesia yakni, Kab Konsel – Sultra, Ogan Komering Ilir – Sumsel, Sukoharjo – Jateng, Tuban-Jatim, dan di Kab Barito Kuala-Kalsel.

(Edison)

Leave A Reply

Your email address will not be published.