Sahid Bampe Mampu Datangkan Custumer Ikan Tuna Asal AS ke Salumpaga

0

 DETIKSULAWESI.COM, TOLITOLI — Kedatangan 5 orang warga negara Amerika Serikat (AS), pada Jumat (18/10/2019), pekan kemarin, di Desa Salumpaga, Kecamatan Tolitoli Utara, Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), untuk melihat langsung aktifitas kelompok nelayan Fair Trade, itu berkat usaha keras Sahid Bampe.

Kedatangan para bule asal AS, untuk melihat proses landing ikan dari nelayan saat memproses  dan  miniplant. Ikan Tuna, mereka dijamu secara adat oleh Pemerintah Salumpaga dan masyarakat setempat.

“Saya bercerita dengan nelayan, melihat program kelompok melalui dana premium dan melihat langsung apakah ikan dari nelayan yang di kirim ke Amerika adalah benar-benar ikan yang di tangkap oleh nelayan tradisional melalui metode pancing ulur dan ramah lingkungan,” kata Sahid, kepada media ini, Senin (21/10/2019).

Dikatakan Sahid, tujuan lain kedatangan mereka adalah aksi sosial untuk membagi buku bacaan di Sekolah dan tas kepada anak nelayan.

Penyambutan kedatangan tamu luar negeri ini, sangat di luar dugaan, karena dikira hanya nelayan saja yang sambut.

“Saya pribadi sangat berterima kasih pada aparat Desa Salumpaga dan seluruh warga desa Salumpaga karena sudah semangat dan antusias menyambut kedatangan tamu. Pada pihak Sekolah SDN 1 Salumpaga juga saya sangat berterima kasih,” tutur Sahid.

Dikatakan Sahid, semenjak 2015, dirinya mengenal Yayasan MDPI dan Anova. pada saat berkunjung ke Tolitoli, untuk mensosialisasikan program Fair Trade dan rantai pasok ikan Fair Trade.

“Saya tertarik dan mengajak nelayan Salumpaga untuk bentuk kelompok Fair Trade Lumba_Lumba. Tepatnya 24 Juni 2015 Kelompok Fair Trade Lumba-Lumba Salumpaga di bentuk oleh Yayasan MDPI (Hendri) di rumah saya. Sejaka saat itu saya bermitra dengan Anova melalui pabri MJB di Doyan Agar kelompok nelayan mendapatkan dana premium,” kisahnya.

Akan tetapi pabrik MJB mengalami kerusakan pada Juni 2017, da Sahid sendiri, tetap konsisten kirim ke rantai pasok Fair Trade yaitu Anova melalu PT BOGI di Kota Bitung (Sulut), sejak Oktober 2017 hingga sekarang agar nelayan tetap mendapatkan dana premium dan nelayan bisa lebih sejahtera meleluai program premium.

“Harapan saya meskipun Yayasan MDPI tidak menetap di Salumpaga tapi kelompok nelayan Fair Trade Lumba-Lumba tetap berdiri atau tidak dibubarkan agar pemahaman nelayan terus bertambah tentang perikanan berkelanjutan dan kelestarian lingkungan serta keseimbangan ekosistem laut,” tutur Sahid Bampe.

(Nadir)

Leave A Reply

Your email address will not be published.