SMKN 7 Manado Optimalisasikan Dana BOS

Tinny: Kantin dan Teras Jadi Ruang Belajar

0

DETIKSULAWESI.COM, MANADO — Penggunaan dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS), dituntut harus tepat guna, tepat sasaran serta terbuka dan trasparan. Saat ini pihak sekolah dituntut harus mampu menata serta mengolah dana yang dialokasikan secara benar dan profesional apalagi ditenga pandemi Covid-19.

Sebagaimana amatan detiksulawesi.com, Senin (20/07/20), di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 7 Manado, dimana pihak sekolah mempunyai cara lain dalam pengalokasian dana BOS.

Kepala Sekolah (Kepsek) SMK N 7 Manado, Dra Tinny Kondoj, Ketika diwawancarai media ini, menjelaskan bahwa sekolahnya saat ini terus berupaya dalam transparansi pengalokasian dana BOS.

“Kami terus berupaya agar supaya penerapan dana BOS ini tepat sasaran, tepat guna, efisien dan terbuka, apa lagi ditengah pandemi Covid-19 saat ini, proses belajar mengajar lewat media daring, membutukan tambahan alokasi dana,” kata Tinny.

Dikatakannya, pihak sekolah memberikan aloksi dana untuk kuota siswa dan guru, agar supaya proses belajar mengajar bisa berjalan lancer. “Bahkan kami pada waktu yang lalu memberikan Rewards berupa tambahan kuota internet (bonus), kepada siswa yang absen belajar daring serta nilainya bagus, juga mengalokasikan dana untuk guru yang melakukan kunjungan belajar ke rumah siswa, sebab ada beberapa siswa kami memiliki keterbatasan fasilitas android dalam proses belajar daring,” ujarnya.

Selain itu kata Tinny, alokasi dana BOS, juga dilakukan untuk melakukan pembelanjaan perlengkapan persiapan New Normal, demi melakukan langka antisipasi apabila sekolah diijinkan dibuka kembali untuk murid belajar seperti biasa.

“Kami pihak sekolah sudah siap dengan penerapan protokol New Normal Covod-19,” Imbuhnya.

Intinya kata Tinny, pihak sekolah juga menjalankan protocol kesehatan, diantaranya menyediakan tempat cuci tangan di setiap pintu masuk ruangan, pelindung wajah, masker serta handsanitizer yang telah dibagikan kepada siswa.

“Kami juga sedang berupaya membenahi serta mengoptimalisasi ruangan kelas, sebab saat ini dengan jumlah murid yang ada boleh dibilang sudah kekurangan ruangan belajar,” akunya.

Sehingga pihaknya mengambil inisiatif menggunakan teras dan kantin sekolah untuk disulap menjadi ruang belajar mengajar, meskipun dinilai masih belum cukup ditambah lagi dengan penerapan New Normal, yang setiap siswa harus diberi jarak mimimal 1 meter, sehingga kami harus mengambil langka untuk membuka sekolah pagi dan siang.

“Ini dilakukan agar supaya standar protokol New Normal bisa terpenuhi, mengingat total keseluruhan ruangan kelas kami hanya 12 ruang dengan jumlah siswa dari kelas 10 hingga kelas 12 kurang lebih 450 siswa,” bebernya.

Bahkan pada waktu lalu, kata Tinny, pihaknya mengalokasikan dana untuk siswa yang orang tuanya terdampak Covid-19, dalam hal ini tergolong keluarga kurang mampu, yaitu dengan membelikan sembako berupa beras, ikan kaleng, mie instan.

“Bantuan terdampak covid, itu diberikan langsung kepada siswa yang keluarganya dinilai sangat membutukan,” ucapnya.

Olehnya, Tinny merasa bangga karna tinggkat kepercayaan masyarakat, dalam hal ini orang tua murid kepada SMKN 7 Manado, setiap tahun meningkat karena terlihat dari jumlah siswa yang datang mendaftar di sekolah ini.

“Semoga hal ini bisa menjadi pertimbangan bagi pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), sekiranya dapat menambah ruangan belajar disekolah kami,” harapnya.

(CNT)

Leave A Reply

Your email address will not be published.