Ketua NU Sulut: Soal Pilihan, Warga Nahdliyin Sudah Cerdas

0

DETIKSULAWESI.COM, MANADO – Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan Islam terbesar di Indonesia selalu menjadi magnet bagi banyak kalangan. Jumlah massa yang besar kerap menjadi rebutan para politikus untuk merebut kekuasaan.

Bahkan beberapa calon kepala daerah di Pilkada Serentak tahun 2020, berharap mendapat dukungan dari ormas terbesar ini.

Nah, bagaimana dengan NU di Sulawesi Utara? Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama Sulawesi Utara Drs H. Ulyas Taha MPd saat diwawancarai menegaskan, bahwa NU merupakan organisasi masyarakat tidak berpolitik.

“Jika ada pengurus NU yang menjadi tim sukses atau tim kampanye maupun tim relawan salah satu pasangan calon, itu secara pribadi,” tegas Uyas Taha kepada detiksulawesi.com saat ditemui di kediamannya, Minggu (04/10/2020).

Menurutnya soal pilih memilih, dirinya yakin seluruh warga Nahdliyin di Sulawesi Utara sudah cerdas siapa yang patut dipilih untuk memimpin lima tahun kedepan.

Namun, Ulyas Taha juga tak menampik soal adanya calon – calon kepala daerah yang meminta untuk bertemu dengannya. Menurutnya hal tersebut wajar – wajar saja. Tapi sebagai Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama Sulawesi Utara, dirinya tak memberikan dukungan.

“Silaturahmi saja, tak lebih. Sebagai lembaga, NU tidak berpolitik,” jelas Bang UT, sapaan akrabnya.

Bang UT juga mengingatkan kepada warga Nahdliyin maupun pengurus dan kader NU dalam menyalurkan aspirasi politik, tidak menggunakan atribut atau indentitas Nahdlatul Ulama. Hal ini untuk menjaga marwah dan khidmah NU dalam merawat kerukunan di Bumi Nyiur Melambai.

Sementara itu, dari informasi yang diperoleh media ini, NU merupakan organisasi dengan struktur terlengkap dan memiliki perangkat organisasi berupa Badan Otonom, Lajnah dan Lembaga serta memiliki cabang di 194 negara.

(rau)

Leave A Reply

Your email address will not be published.