KotamobaguManadoNasionalPolitikSulutTerkini

Tokmas BMR Sebut Paslon SK-DT Berpengalaman Jalankan Roda Pemerintahan

×

Tokmas BMR Sebut Paslon SK-DT Berpengalaman Jalankan Roda Pemerintahan

Sebarkan artikel ini
Tokmas BMR Sebut Paslon SK-DT Berpengalaman Jalankan Roda Pemerintahan
Paslon Nomor 3 SK-DT

POLITIK — Tokoh Masyarakat (Tokmas), sekaligus tokoh birokrasi Bolaang Mongondow Raya (BMR), Hi Gunawan Lombu, mengakatan Pasangan Calon (Paslon), Gubernur dan Wakil Gubernur, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Steven Kandouw-Denny Tuejeh, telah teruji dan berpengalaman menjalankan roda pemerintahan.

Terlebih kata Gunawan Lombu, saat digelarnya debat kandidat paslon SK-DT menguasai materi dan pengalaman yang dimiliki masing-masing paslon, terlebih calon gubernur nomor urut 3, Steven Kandouw, hampir sepuluh tahun mendampingi pak Olly Dondokambey, sebagai gubernur sulut.

Dimana paslon nomor urut 3, SK-DT, menampilkan materi yang telah terbukti memiliki pengalaman dalam pemerintahan, menunjukkan penguasaan yang baik terhadap isu-isu pembangunan, baik fisik maupun non-fisik.

“Dalam debat tersebut, SK-DT tidak hanya mampu menjelaskan visi dan misi dengan jelas, akan tetapi juga memberikan contoh konkret nyata dari pengalaman mereka yang relevan,” kata Lombu, Sabtu (12/10/2024).

Perlu diketahui, kata Gunawan Lombu, ini menjadi bukti bahwa paslon SK-DT tidak hanya beretorika, tetapi memiliki pemahaman mendalam tentang bagaimana menjalankan roda pemerintahan dan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

“SK-DT, telah teruji dalam menjalankan roda pemerintahan,” ujarnya.

Diketahui pula, dalam debat perdana paslon gubernur dan wakil gubernur sulut, yang digelar di Sutanraja Hotel Kotamobagu, beberapa hari lalu, paslon nomor urut 1 YSK-VM, terkesan kurang menguasai aspek-aspek penting dalam pengelolaan pembangunan dan tata kelola pemerintahan. Ketidakmampuan untuk menyampaikan konsep dengan jelas dan kurangnya pemahaman tentang sendi-sendi pengelolaan menjadi sorotan.

Hal ini dapat mengindikasikan bahwa mereka mungkin kurang siap untuk menghadapi tantangan yang ada jika terpilih menjadi pemimpin daerah.

Sementara itu, paslon nomor urut 2 E2L-HJP, banyak terjebak dalam retorika yang tidak substansial. Meskipun berusaha memberikan argumen, banyak dari pernyataan mereka yang terasa offside dan tidak relevan dengan isu-isu yang sedang dibahas. Dalam konteks ini, masyarakat bisa merasa bingung mengenai visi dan misi yang ingin diusung.

Secara keseluruhan, debat perdana ini memberikan gambaran yang jelas mengenai kualitas setiap paslon. Dimana Paslon nomor urut 3, SK-DT, dengan pengalaman dan penguasaan materi yang baik, menunjukkan kapasitas yang lebih untuk mengelola pemerintahan dan melakukan pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Masyarakat diharapkan dapat mempertimbangkan hasil debat ini sebagai salah satu faktor penting dalam menentukan pilihan mereka, mengingat betapa krusialnya pemimpin yang kompeten dan berpengalaman dalam menghadapi tantangan di masa depan.(matt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *