POLITIK — Drs Hi Djelantik Mokodompit menepis isu miring yang ditudingkan kepada Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), nomor urut 3, Steven Kandouw-Denny Tuejeh, dimana tidak memprioritaskan Bolmong Raya (BMR).
Tokoh masyarakat Bolaang Mongondow Raya (BMR) Perlu diketahui kata Djelantik Mokodompit, isu yang sengaja dibuat dan menyudutkam calon gubernur Sulut Steven Kandouw, tidak benar adanya.
“Isu sengaja dibuat dan menyebut bahwa calon gubernur Sulut Steven Kandouw tidak memprioritaskan BMR, itu isu tidak benar,” tepis Djelantik, dalam orasinya pada kampanye dialogis Pasangan Calon (Paslon) wali kota dan wakil wali kota, Nayodo Koerniawan–Sri Tanti Angkara (NK–STA) di Kelurahan Gogagoman, tepanya di lorong telaga, Sabtu (12/10/2024).
Djelantik mengatakan, isu tersebut sengaja diciptakan, untuk menjatuhkan popularitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulut Steven Kandouw dan Mayjen TNI Purn Alfrets Denny Tuejeh (SK–ADT).
“Program kerja Paslon SK-DT, yang dituangkan dalam visi-misinya, sangat jelas keberpihakanya kepada masyarakat termasuk warga BMR,” ucap Djelantik.
Dikatakannya, Paslon (SK–DT) telah memilah milah program priorutas. Program tersebut telah dituangkan lewat visi BERKAT untuk Sulut Maju. Yakni Sejahtera dan Berkelanjutan sebagai Pintu Gerbang Asia Pasifik.
Visi misi dan program kerja lima tahun, akan menjadi dasar penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah Tahun 2025-2029.
Diketahui pula, visi-misi dan program dari pasangan SK-DT, diusung PDI Perjuangan dan Hanura, telah disusun dalam semangat untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara, sebagai bentuk tanggungjawab untuk mewujudkan keberlanjutan Provinsi Sulawesi Utara yang lebih hebat dan berdaya saing.
Menurut Djelantik, berbagai program kerja SK-DT yang dituangkan dalam Vkisi-Misi, itu berdasarkan kluster kewilayahan.
“di wilayah BMR terdapat 8 program kerja yang menjadi skala prioritas SK-DT,” tutur Djelantik, yang juga tim pemenangan SK-DT wilayah BMR.
Dikatakan Djelantik, ke 8 program kerja yang menjadi skala prioritas tersebut diantaranya: Optimalisasi Kawasan Industri Bolaang Mongondow (Kimong), Pengembangan industry Kopi organic di Bolmong Raya, Hilirisasi komoditi pertanian, Pengembangan industry pangan asal hewan di BMR, Pengembangan Agrowisata, Optimalisasi program Specified Skilled Worker, Pengembangan Desa Digital, serta Optimalisasi Bendungan Lolak.
“Nah, ke 8 program kerja SK-DT yang menjadi skala prioritas ada di wilayah BMR,” tuturnya. (man)