DETIKSULAWESI.COM, KOTAMOBAGU — Ternak ayam petelur banyak digeluti warga di Desa Poyowa Besar I dan Poyowa Besar II, Kecamatan Kotamobagu Selatan.
Tak heran, dua desa ini bahkan disebut-sebut sebagai sentra produksi telur ayam terbaik di wilayah Kotamobagu.
Usaha ternak ayam petelur di dua desa ini rata-rata sudah berjalan sejak puluhan tahun lalu. Tetapi tak sedikit pula yang baru memulai 4-5 tahun lalu.
Ero Mamonto (31), termasuk salah satu yang kini meneruskan usaha warisan orang tua. Dia mengakui prosepek ternak ayam petelur sangat menjanjikan karena bisa menopang ekonomi keluarganya.
“Telur ayam kan sudah menjadi bagian dari kebutuhan pokok masyarakat. Jadi sangat menjanjikan usaha ini,” katanya.
Dade Putong (32), juga mengakui, jika usaha ayam petelur memiliki prospek bagus. Meski Kotamobagu saat ini, kata Dade, ikut digempur dengan masuknya telur ayam dari luar daerah, namun penjualan tetap stabil.
“Setiap hari bisa 50 bak telur yang dihasilkan. Setiap bak itu isi 30 butir telur. Sekitar 2.000 ekor ayam petelur yang ada di kandang. Semua sudah produksi,” ujar Dade.
Kepala Desa (Sangadi) Poyowa Besar I, Yendi Mokoagow mengatakan, bakal mendorong usaha ternak ayam petelur tersebut dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Banyak warga yang terjun ke bisnis ini. Agar bisa meningkatkan lagi produksinya, maka kita coba sentuh dengan dana desa, mungkin dari segi infrastruktur seperti akses jalan maupun kebutuhan lainnya, itu pasti kita akan bantu untuk memberdayakan masyarakat,” pungkasnya.
(*)