Pemda Konsel Gelar Pelatihan Penanganan Korban Bencana

0

DETIKSULAWESI.COM,KONSEL – Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Selatan (Konsel) menggelar kegiatan pelatihan teknis lapangan penanganan korban bencana tahun 2019 bertempat di Plaza Qubra Hotel Kendari, Jumat, (15/11/2019).

Kegiatan tersebut dibuka oleh Staf Ahli Bupati Bidang Masyarakat dan SDM, Samsu, didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD), Adywarsyah Toar, Sekdis,Tumasin, dan Kabid Kedaruratan Logistik, Sumartono, Kabid Rehabiltasi dan Rekonstruksi, Sapriadi, serta Kasie Kedaruratan BPBD Konsel, Rustamin.

Pelatihan ini diikuti oleh 40 peserta, terdiri dari 14 Personel BPBD, 15 Relawan, dan 10 kelompok siaga bencana kecamatan, yang berlangsung selama 2 (dua) hari mulai 15 – 16 November 2019, dengan metode pertemuan dan latihan lapangan, dengan melibatkan pemateri yang berasal dari Badan SAR Kendari.

“Bencana tidak bisa diprediksi secara pasti kapan datangnya, dan kita hanya bisa memperkirakan namun terkadang perkiraan bertolak belakang dengan kehendak pencipta,  dan karena bencana datang tidak bisa kita hindari, maka langkah yang harus kita lakukan adalah berupaya maksimal untuk mencegah atau menghindarinya dengan menyiapkan kemampuan dan kapasitas kita, salah satunya adalah pelatihan penanganan bencana seperti sekarang ini,” ujar Samsu, mewakili Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga.

Ia mengisahkan bahwa beberapa kurun waktu terakhir, Konsel dilanda berbagai musibah bencana alam, baik bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, puting beliung maupun bencana geologi seperti gempa bumi, yang juga menjadi salah satu karakteristik bencana yang melanda Konsel.

Dan belum hilang dari ingatan aparatur Pemerintah dan masyarakat Konsel pada Mei dan Juni 2019, sambungnya, yang terdampak banjir dan tanah longsor yang melanda 17 Kecamatan dan memporak porandakan 100 unit rumah masyarakat menjadi rusak, belum lagi 1050 Ha sawah masyarakat kita yang siap panen menjadi puso, serta berbagai infrastruktur sarana dan prasarana umum hingga kerusakan lingkungan bahkan menyisakan traumatik bagi masyarakat akibat kejadian bencana tersebut.

Untuk itu sebagai Pemda sudah menjadi tugas dan tanggung jawabnya melindungi masyarakatnya dari ancaman risiko bencana, sebagaimana diamanatkan dalam UU No 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana yang dinyatakan bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana menjadi tanggung jawab Pemerintah dan Pemda.

“Atas dasar inilah sehingga Pemda melalui BPBD menyelenggarakan pelatihan teknis lapangan penanganan korban bencana hari ini,” ungkap Samsu.

Itu lanjut Samsu, dengan maksud sebagai bentuk kesiapan staf relawan, kelompok siaga bencana dan masyarakat di daerah Konsel, jelasnya, agar lebih siap dalam menghadapi berbagai kemungkinan terjadinya bencana, sehingga sedini mungkin mempersiapkan SDM dan penguasaan peralatan yang memadai, yang diharapkan saat terjadi bencana kita menjadi sigap, tangkas dan tangguh sehingga dapat meminimalkan terjadinya korban bencana pada saat kondisi tanggap darurat.

“Yang bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya penanggulangan bencana saat tanggap darurat, berupa pertolongan dan evakuasi serta penyelamatan korban bencana di air oleh personil BPBD, relawan, kelompok siaga bencana di konsel, yang merupakan langkah konkret mendukung dan melanjutkan program Pemda menuju Desa maju Konsel Hebat,” ujarnya.

Sementara itu dalam laporannya, Ketua Kegiatan, Kabid Kedaruratan Logistik BPBD Konsel, Sumartono menjelaskan bahwa dasar kegiatan karena daerah Konsel masuk kategori daerah rawan bencana, dan mencermati potensi bencana yang kerap terjadi di Konsel, dari probability dan dampak resiko tinggi adalah banjir, sehingga perlunya upaya penanggulangan bencana berupa penyelamatan dan evakuasi para korban bencana banjir serta ancaman risiko bencana lainnya, yang berhubungan dengan air utamanya pada wilayah yang rawan banjir, di mana para penghuni atau masyarakat bisa terkena resiko ketika terjadi bencana.

Untuk itu, tuturnya, Pemda melalui BPBD menyelenggarakan kegiatan pelatihan teknis ini, sebagai upaya penguatan kelembagaan BPBD sebagai institusi bersama relawan, kelompok siaga bencana, masyarakat dan komponen lainnya yang peduli terhadap kegiatan penanggulangan bencana.

“Dengan 2 (dua) indikator keluaran yang diharapkan yakni, indikator input (agar terlaksananya kegiatan pelatihan ini) dan indikator output (agar terwujudnya SDM yang handal),  sebagai upaya kesiapan penanganan menghadapi bencana banjir dan korban bencana di air lainnya. Dengan metode kegiatan berupa ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok dan pelatihan lapangan di Pantai Nambo,” tandas Sumarsono,” pungkasnya.(Edison)

Leave A Reply

Your email address will not be published.