Musda II LAT Konsel, Tokoh Adat Usul Kantor Bupati Dinamai Gedung Surunuddin Dangga

0

DETIKSULAWESI.COM,KONSEL- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Adat Tolaki (LAT), Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) yang ke – 2, bertempat di Aula Auditorium, lantai 3 Kantor Bupati Konsel.

Musda ini dibuka oleh Bupati Surunuddin Dangga didampingi Wakil Bupati Arsalim Arifin. Turut hadir, Sekda Sjarif Sajang, Ketua TP-PKK dan Sekjen LAT Provinsi Sultra, hingga pengurus LAT Kecamatan, Kelurahan dan Desa hingga Ormas Kepemudaan Tolaki se- Konsel.

Ketua Musda LAT Konsel, Syawal Silondae menjelaskan, bahwa Musda ini merupakan wadah untuk memilih dan menentukan siapa yang akan mengemban amanah dan tugas mengurus LAT 5 tahun kedepan, yang kuat, handal, kredibel, dan akuntabel.

Itu bertujuan agar dapat berdaya guna membantu Pemda dalam pembinaan kemasyarakatan, berbangsa dan bernegara dengan melakukan pembinaan terhadap struktur organisasi di bawahnya serta melaksanakan proses pengkaderan terhadap pelaksana atau pemangku adat agar semakin bermutu, profesional dan berkesinambungan.

“Kami menginginkan agar generasi milenial saat ini bisa dipersiapkan untuk menjaga dan memeliharan bahasa tolaki dari kepunahan, melalui LAT ini bisa membudayakan bahasa tolaki dengan membiasakan bertutur kata dalam kehidupan sehari-hari (Membetolakitoka),” ujarnya.

Selain itu, LAT Konsel juga memberikan apresiasi dan penghargaan bagi sejumlah tokoh yang dianggap telah memberikan kontribusi terhadap Konsel.

“Memberikan penghormatan dan penghargaan dengan mengabadikan mereka dalam penamaan jalan dan gedung kepada pahlawan perjuangan kemerdekaan, di antaranya pejuang Polonui di Osu Wawowonua (Baito), Lapadi di Manumohewu (Laeya), Laulewulu di Wu’ura, La-Aramahmani Silondae di Sanggi-Sanggi, Lamangga (Laeya), Nuhun Silondae Distere (Andoolo), H. Muh Ali Silondae (Komandan Batalion TKR di Andoolo), H. Aburaera Silondae, H. Abdullah Silondae, H. Ponuhu Silondae, Mangidi dan sejumlah veteran perang lainnya,” sebutnya.

“Khusus untuk Almarhum Jakub Silondae sebagai penggagas dan pendiri Kabupaten Konsel, LAT memohon kepada Pemda Konsel, untuk dibuatkan patung, sedangkan Gedung Auditorium Kantor Bupati saat ini kami inginkan disebut Gedung Surunuddin Dangga,” tukasnya.

Sementara itu, Surunuddin dalam sambutanya mengapresiasi dilaksanakannya Musda LAT, yang mana kehadiran lembaga tersebut juga sangat diharapkan dalam pengembangan budaya, sebagai bagian dari konsep pembangunan Pemerintah Daerah (Pemda) Konsel yang dikemas dalam slogan Desa Maju Konsel Hebat.

Salah satunya kata Surunuddin, pelestarian lembaga adat/paguyuban yang selalu diundang di setiap upacara kemerdekaan dan hari jadi Kabupaten Konsel.

“LAT diharapkan juga dapat menjadi penopang pembangunan dan pemersatu bangsa ditengah keberagaman agama, adat istiadat, tradisi dan budaya kehidupan bermasyarakat di daerah Konsel. Yang sejak zaman nenek moyang suku tolaki sudah terkenal memiliki tradisi kuat taat dan tunduk terhadap aturan adat,” kata Surunuddin.

Lanjutnya, hal tersebut patut dijaga dan pelihara dan turunkan kepada generasi penerus agar tidak punah. Termasuk mengajarkan tata cara beretika dan bertutur kata sesuai lambang Kalosara yang harus bersikap sopan dan santun atau berkarakter baik terhadap siapapun.

“Kita bangga dengan adat, budaya dan tradisi suku tolaki yang santun dan  tidak mengenal animisme, karena sejak nenek moyang dan agama Islam belum masuk leluhur kita di setiap penutup doanya selalu mengucapkan ombuha taala (Allah SWT), dan jika ada masalah dapat diselesaikan dengan Kalosara. Nah semangat itu yang harus ada dalam LAT dan generasi penerus dalam membentuk karakter dan jati diri masing-masing,” katanya.

Surunuddin juga menghimbau agar LAT Konsel bisa semakin kuat dan dapat diterima masyarakat yang mayoritas bersuku tolaki, seyogyanya anggotanya terdiri dari perwakilan 25 Kecamtan se-Kosnel, termasuk menyamakan tata cara dan syarat mahar perkawinan, yang menurutnya tokoh adat masih beragam cara saat menyampaikan adat.

“Untuk menguatkan LAT, saya akan mengeluarkan Perbup yang penganggarannya bisa dibiayai Pemerintah di setiap Desa, juga akan membangun Rumah Adat di Andoolo yang bisa digunakan LAT dan Paguyuban etnis lainnya. Yang akan selalu digelar festival budaya, seperti lomba motinggu dan medinggo. Selain itu, agar LAT menjadi contoh bagi lembaga adat suku lainnya dengan menjadi pemersatu dalam semangat kebersamaan yang membantu pemerintah menyelesaikan suatu masalah, dan tidak digiring pada politik praktis,” pungkasnya.

(Edison)

Leave A Reply

Your email address will not be published.