Dituding Jual Gas Elpiji Tak Sesuai HET, Ini Tanggapan Kades Duduria

0

DETIKSULAWESI.COM,KONSEL- Belum lama ini, media sosial Facebook ramai dengan sebuah postingan video rekaman warga yang menuding Kepala Desa Duduria dan suaminya menjual tabung Gas Elpiji 3 kilogram tak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

Tak hanya itu, penyaluran Gas bersubsidi itu pun dituding tak tepat sasaran.

Maemunah, Kades Duduria, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konsel, Provinsi Sulawesi Tenggara, membantah dugaan dan tudingan warganya.

“Apa yang dituduhkan oleh warga saya, bahwa saya jual Gas di atas harga, dan menyalurkan Gas 3 kilogram tidak tepat sasaran, tudingan itu tidak benar,” kata Maemunah saat dimintai keterangan oleh Detiksulawesi.com.

Ia mengklarifikasi, bahwa warganya salah paham. Tabung yang ada kata Maemunah, tidak memiliki isi atau sedang kosong. Namun, warga ngotot mengatakan penyaluran tidak tepat sasaran.

“Video yang dibagikan warga dan sempat viral itu, sebenarnya tabung tersebut adalah tabung kosong yang saya pinjam di pangkalan tetangga yang wilayahnya berada di dusun 4 desa Duduria sebanyak 20 buah tabung kosong,” kata Maemunah.

Ia menyayangkan perilaku oknum yang menyebarkan berita bohong tersebut melalui akun facebook.

“Kecewa. Orang yang memposting video itu adalah keluarga saya juga. Kok tega menuduh saya seperti itu. Sebelum saya jadi Kepala Desa, pangkalan ini sudah ada, dan selama ini saya hanya memiliki 80 buah abung gas,” kesalnya.

Lanjut dikatakan Maemunah, tabung yang ia terima dari pemasok hanya 100 buah. Sementara, jumlah itu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Maka saya harus pinjam 20 tabung kosong, jadi pada saat pagi, saya turunkan tabung kosong dari mobil, warga ini langsung datang merekam saya dan diviralkan. Saya pun kesal dan spontan meminta merek pulang,” tuturnya menjelaskan kejadian tersebut.

Meski demikian, Ia mengaku tak mempersoalkan kejadian tersebut.

“Saya tidak persoalakan hal itu. Hanya kecewa saja, karena oknum itu tidak lain masih kerabat dekat kami. Oknum itu memang sering mencari-cari kesalahan saya. Sepertinya ia tidak senang dengan saya, maka dia seenaknya mencari celah untuk mengganggu dan mengusik saya,” ujarnya.

“Saya tetap bekerja menjalankan amanah sebagai Kepala Desa. Biarlah masyarakat yang menilai saya. Intinya, saya tidak pernah melakukan hal-hal yang melanggar aturan hukum,” pungkasnya.

(Edison)

Leave A Reply

Your email address will not be published.