Tiga Warga Kritis Dihantam Tiang Listrik

0

DETIKSULAWESI.COM, KENDARI — Malang nasib dialami tiga warga dengan menggunakan dua kendaraan motor roda dua, terpaksa harus dilarikan ke RS Bayangkara Kota Kendari. Kejadian naas ini, terjadi Jumat (08/11/2019), sekitar pukul 12:10 Wita.

Pasalnya, dua tiang listrik yang terletak di tepi jalan THR tepatnya  jalan Poros PLN-Puwatu, Samping Bundaraan Ban THR, Kecamatan Wua-wua  Kota Kendari,  Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), roboh dan mengena pengendara yang melintas di jalur tersebut.

Sementara  korbannya  sebanyak  3 orang  yang sedang  melintas di jalan itu, masing-masing bernama Suharjo, Dhian dan Fitri.

Pantauan detiksulawesi.com,  di tempat kejadian perkara (TKP), nampak satu unit motor jenis Yamaha Vicion, dengan nomor Polisi,  DT 4955 KF, sedang tertindih tiang listrik, di tengah jalan Poros arah  PLN- Puwatu, para korban pun telah dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara. Semetara dilokasi kejadian, nampak para karyawan PLN sedang melaksanakan pembenahan.

Rustam satu diantara keluarga korban, mengatakan, sepupunya atas nama Suharjo, warga Laonti, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), telah dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara Kota Kendari untuk mendapatkan perawatan medis.

“Sepupu saya langsung dilarikan ke RS Bhayagkara Kota Kedari,” tutur Rustam.

Lanjut Rustam, dirinya bersama Suharjo, bertujuan menghadiri acar pesta keluarga di Kecamatan  Pondidaha, namun ketika melintas di jalur tersebut, tak disangka secara tiba-tiba tiang liastrik roboh hingga mengena korban.

“Harapan kami selaku keluarga korban, semoga pihak PLN Kendari dapat mengganti kerugian serta santunan kepada korban, selain kendaraannya rusak juga butuh perawatan medis bagi pengendara dan penumpang, akibat terkena tiang listrik,” ucap Rustam, sambil berharap.

Sementara para saksi termasuk Hamid didampingi  Ketua RW, Keluharan Wua-Wua,  mengatakan, bahwa robohnya tiang listrik, terindikasi kuat, terdapat unsur kelalaian dari pihak PLN sendiri.

“Saat pelebaran jalan tahun kemarin, saya bersama Ketua RW sudah melayangkan surat ke PLN, agar tiang listrik tersebut  untuk dapat dipindahkan. Karena tiang listrik ini sudah labil takut nanti akan roboh, tetapi sampai timbul kejadian musibah kecelakaan, tiang tersebut belum juga dipindahkan. Entah mengapa pihak PLN tidak mengakomodir permohonan kami,” katanya.

Olehnya Hamid, menilai pihak PLN harus bertanggungjawab. karena tidak pernah mengindahkan surat yang dilayangkan mereka, bahkan arsip permohonannya masih kami simpang.

Terpisah Arfan ST, selaku maneger bagian perencanaan di unit PLN UP3 Kendari, mengatakan, analisa sementara dilapangan robohnya tiang listrik di karenakan labilnya struktur tanah  penahan tiang listrik, disebabkan tahun lalu, jalan ini terjadi pelebaran, hingga pondasi tanah tiang listrik sudah labil.

“Kedua adalah Skrut Kabel penarik tiang dalam kondisi rapuh, atau sudah kalah, sehingga tiang ini roboh, bahkan penyangga tiang atau kabel penarik dalam posisi miring tidak lurus,” ucap Arfan.

Parahnya lagi terdapat rumah warga yang menghalang, sehingga tiang penarik kabel terpaksa dalam posisi miring jadi kekuatannya kabel Skrut  tidak terlalu kuat.

“Seharusnya tiang ini dipindahkan ke tempat lebih aman,” ujar Arfan.

Dikatakan Arfan, pihak Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggang (UP3) Kendari, selalu melakukan perawatan rutin jaringan dan tiang, setiap seminggu sekali.

“Sementara terkait korban yang tertimpa tiang listrik, ppakah dapat santunan atau sifatnya ganti rugi, kami belum mengetahui pasti apakah korban dapat bantuan, silahkan koordinasi dengan pimpinan PLN,” ujarnya.

Dijelaskanya, 2  tiang listrik roboh itu, merupakan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan Tinggi (JTM) milik  PLN Kendari. bahkan pihaknya sudah melakukan pemadaman, sebanyak seper empat Kota Kendari.

“Karena kita akan melakukan perbaikan dan pembenahan, adapun target kami diupayakan satu hari full kerja dan mudah-mudahan hari ini rampung,” tuturnya.

(edison)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.