DETIKSULAWESI.COM, BOLTIM — Sebanyak 200 penyandang distabilitas di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), hingga kini belum menerima bantuan.
Kepala Dinas Sosial Pemkab Boltim, Ir Hi Rudi Malah, melalui Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Lan Sumendap, Selasa (16/07/19), menegaskan, ke 200 penyandang distabilitas bukan belum terima, namun sistim penerima bantuan dilakukan dengan cara bergilir.
Data penyandang distabilitas di Dinas Sosial, sejak 2009 berjumlah 849 orang.
Tahun 2017 bantuan telah disalurkan ke penyandang distabilitas 300 cacat ringan dan berat 75 orang. Sedangkan 2018 Dinas Sosial berikan alat kesehatan 81 orang.
“Tahun ini, dianggarkan sebanyak Rp150 juta, untuk bantuan sembako kepada 100 distabilitas,” beber Lan Sumendap.
Diketahui, kata Lan Sumendap, bantuan ini diberikan bukan hanya distabilitas. Namun mantan narapidana (Napi), rawan sosial dan pelatihan anak putus .
Rencana penyaluran bantuan rawan sosial dan distabilitas bakal disalurkan minggu depan. Sedangkan pelatihan anak putus sekolah sudah dimulai.
Bantuan sembako kali ini, lebih banyak dibandingkan sebelumnya.50 kilogram, gula 5 kilogram, minyak 5 liter dan susu Dancow 800 gram dua dos.
Kepala Seksi Distabilitas, Dinas Sosial, Jenser Pesik, mengatakan, bantuan bakal diserahkan langsung oleh bupati secara simbolis kepada penerima.
“Kami usahakan, bantuan tersebut langsung diterima dan dimanfaatkan oleh penerima,” ujar Janser.
Lanjut dia, ke depan yang belum menerima bantuan, pasti akan menerima. Sebab ini dilakukan secara bertahap.
(hikmah pratama)
