DETIKSULAWESI.COM, BOLTIM — Sedikitnya 7 (Tujuh) hektare areal persawahan di Desa Buyat, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), terancam diserang hama pengerek batang.
Sebagaimana penuturan Wahidin Mokoagow (58), satu diantara petani sawah, mengatakan, ada sejumlah luas lahan sawah terserang hama pengerek batang. Awalnya dugaan padi mati, karena air. Namun setelah diidentifikasi, ternyata bukan.
“Saya sudah melapor hal ini ke Dinas Pertanian. Sehingga mereka langsung lakukan pengecekan dilapangan sekaligus tindakan pencegahan,” aku Wahidin Mokoagow, Kamis (25/07/19).
Kata dia, Dinas Pertanian, langsung turun dan melakukan identifikasi serta memberikan obat untuk pencegahan padi yang terserang hama pengerek batang.
Kepala Dinas Pertaian Pemkab Boltim, R Setiono melalui, Bidang Pengendalian hama, Slamet Pulukadang, mengatakan, padi diserang hama pengerek batang. Paling besar milik Wahidin Mokoagow, ada sekira 0,2 hektar dengan intensitas 15 persen. Namun teracam terserang tujuh hektar.
“Kami langsung melakukan pencegahan terhadap padi yang terserang,” terang Slamet Pulukadang.
Selain itu, lahan padi yang terserah, pemiliknya diberikan obat, untuk dilakukan pencegahan.
Hasilnya, 10 hari setelah masa pencegahan, sudah ada perubahan terkait masalah padi yang terserang hama pengerek batang.
Koordinator BPP Kecamatan Kotabunan, Dinas Pertanian, Gia Modeong mengatakan, laporan petani sudah ditindaklanjuti.
“Kami sudah turun ke lokasi bersama tim pengendalian hama,” ujar Gia Modeong.
Lanjut dia, setiap satu minggu sekali bagian pengendalian hama, selalu turun mengidentifikasi dan memantauan seluruh lahan sawah di Buyat hampir 146 hektar.
Lahan di Buyat, sebagian besar dari pemerintah pusat, karena adanya cetak sawah baru hampir 50-70 hektar.
(hikmah pratama)
Baca Juga: Keberadaan Lahan HGU di Boltim tak Sesuai UU