FAD Boltim Resmi Terbentuk

0

DETIKSULAWESI.COM, BOLTIM — Forum Anak Daerah (FAD), Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), resmi terbentuk.

Pembentukan FAD Boltim, dikukuhkan dengan dilantikya puluhan siswa oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Ir Hi Muhammad Assagaf MM, Rabu (14/08/2019), bertempat di Balai Desa Tutuyan 2, Kecamatan Tutuyan.

Diketahui, pembentukan FAD ini oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Boltim, turut dihadiri Asisten 1 Hariono Sugeha, Asisten 3 Djainudin Mokoginta, sejumlah Kepala SKPD, Guru, serta siswa-siswi tingkat SMP/MTs, SMA/SMK.

Kepala Dinas P3A Boltim, Richlany Mamonto, pada sambutannya, mengatakan, di tahun 2010, pemerintah berkomitmen mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs), terkait pembangunan anak.

“Ya, sebagaimana pencapaian target adalah penghapusan kemiskinan anak, menciptakan lingkungan yang ramah terhadap anak, memenuhi kebutuhan pendidikan anak khususnya usia dini,” katanya.

Sebab kata Mamonto, nasib masa depan anak-anak di Indonesia pada kurun waktu 13 tahun kedepan ditentukan oleh sejauh mana strategi yang sudah disusun pemerintah yang dapat diimplementasikan secara berkesinambungan. Sebagai aset pembangunan, maka pemerintah perlu berinvestasi secara intensive pada kesehatan dan kesejahteraan anak di Indonesia.

“Melalui program ini, pemerintah mengintegrasikan komitmen dari masyarakat, media dan dunia usaha dalam rangka pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak,” ujarnya.

Dengan dibentuknya FAD, mulai dari desa, kecamatan sampai tingkat kabupaten, agar apa yang menjadi keinginan atau aspirasi anak dapat didengar oleh orang dewasa. Karena salah satu hak anak adalah untuk didengar, maka forum anak adalah wadahnya sehingga anak-anak tidak lagi berteriak sendiri-sendiri.

Sekda Boltim, Ir Hi M Assagaf, pada kesempatannya, mengatakan, adapun maksud dari kegiatan FAD ini, tak lain untuk mengajarkan generasi muda melakukan hal-hal positif.

“Selaku anak bangsa dan generasi muda, perlu adanya pembinaan kearah yang baik, sehingga berguna bagi nusa dan bangsa kedepan,” ujarnya.

Kata Sekda, FAD bukan hanya sekedar dibentuk, namun diharapkan agar generasi muda bisa menjadi motivator dan pelopor didalam lingkungan masing-masing.

Olehnya Sekda Assagaf, mengharapkan Dinas P3A tidak bekerja sendiri, Instansi-instansi lain juga bertanggung jawab untuk anak daerah.

“Mari kita keroyok untuk membangun jati diri anak daerah. Sebab, implementasi dilapangan tergantung dari generasi penerus bangsa,” ujarnya lagi.

(hikmah pratama)

Leave A Reply

Your email address will not be published.