DPPKB Boltim Siapkan Alat KB Bagi Pria Peserta Vasektomi

0

DETIKSULAWESI.COM, BOLTIM — Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Boltim, menyiapkan alat KB, bagi pria yang bersedia mengikuti operasi vasektomi, dan instansi ini menyediakan uang insentif, sebagai penggantinya sebesar Rp500 ribu.

Kepala DPPKB Pemkab Boltim, melalui Kepala Bidang (Kabid) Keluarga Berencana, Julius Sanding, menjelaskan, uang penganti pascaselesai operasi vasektomi atau MOP dinaikan menjadi Rp500 ribu.

“Sebelumnya uang penganti kerja untuk aseptor yang selesai melakukan vasektomi sebesar Rp300 ribu, dinaikan menjadi Rp500 ribu, bagi pria meningkatkan kepesertaan vasektomi di Boltim,” jelasnya.

Saat ini, kata Julius, data pria pakai alat kontrasepsi MOP hingga 2019 berjumlah 61 orang. cara inilah yang dilakukan pihak BKKBN Sulut.

“Ada satu tenaga dokter yang rela uang operatornya diberikan kepada apseptor,” ujar Julius Sanding, Rabu (25/09/2019).

Kata dia, sesuai aturan dari BKKBN Sulut, hanya Rp300 ribu. Namun ada kebijakan yang dikeluarkan sendiri oleh salah satu operator (dokter) rela memberikan jasa operator untuk pasien vasektomi.

 

“Target BKKBN Sulut untuk Boltim pertahun 14 orang. Tahun ini belum ada calon aseptor yang melakukan operasi oleh operator,” ujarnya lagi.

Ia menjelaskan, peminat KB Pria memang rendah. Pengaruh budaya sangat kental. Kata ‘KB’ lebih dianggap ke urusan perempuan. Begitu juga sebaliknya, para perempuan kasihan pada suaminya karena dianggap sudah capek mencari kerja.

Julius menambahkan, untuk pria yang melakukan vasektomi akan mendapat uang pengganti kerja Rp 500 ribu.

Uang pegganti merupakan biaya perawatan selama tiga hari istirahat setelah menjalani operasi kontrasepsi.

“Para pria memang tidak boleh bekerja selama tiga hari setelah dioperasi. Vasektomi bukan dikebiri, para pria tetap bisa jantan (ejakulasi) seperti biasa. Bedanya bibit sperma akan kembali lagi,” terangnya.

Diketahui, motivator KB Pria, Mario Masengi, mengatakan, minat alat kontrasepsi MOP masih rendah. Perlu ada sosialisasi dan cara lain, untuk meningkatkan minat tersebut.

“Kemungkinan dengan menaikan uang penganti kerja, bisa menjadi solusi untuk meningkatkan MOP,” ujar Mario Masengi.

Lanjut dia, kemungkinan orang yang memberikan motivator dan membawanya bisa mendapat uang.

Kepala DPPKB Pemkab Boltim, Ahmad Muliady, mengatakan, memang menjadi kendala di Boltim, hanya terdapat tenaga dokter atau operator tidak ada.

“Kami berusaha ke depan sudah ada dokter yang bisa melakukan operasi ke depan,” ujar Ahmad Muliady.

(Parz)

Leave A Reply

Your email address will not be published.