DETIKSULAWESI.COM, BOLTIM — Berdasarkan hasil Rapat Kerja yang di pimpin bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), dan mempertimbangkan bersama unsur MUI, Muhamadiyah, NU, Dewan Mesjid dan Kemenag Boltim, Bupati Sehan Salim Landjar akhirnya memutuskan meniadakan sementara Sholat Tarawih berjamaah di Masjid.
Keputusan itu diambil setelah mengkaji dampak yang akan ditimbulkan dengan melihat kondisi terkini, dimana sesuai anilisis yang berkembang, Boltim telah dikelilingi oleh daerah daerah pandemi virus Corona yang sangat menghawatirkan. Salah satunya Kota Kotamobagu sempat dikabarkan telah memiliki 5 orang pasien positif Covid-19.
“Disini kita perlu mencermati daerah-daerah terdekat yang sudah memiliki Pasien Positif dan PDP khususnya Kotamobagu. Dimana telah terjadi penyebaran Lokal Covid-19 antar masyarakat. Karena Boltim sangat berdekatan dengan Kotamobagu sehingga kita tidak dapat memprediksi bisa saja Boltim jadi daerah yang potensial ditulari Covid-19,” jelas Bupati pada Kamis (23/04/2020), saat disambangi di rumah dinas Bupati.
Keputusan tersebut kata bupati hanya berlaku satu minggu kedepan sambil menunggu perkembangan. Apabila situasi di Boltim akan benar-benar aman maka kita bisa laksanakan sholat taraweh di masjid.
“Masyarakat jangan Khawatir keputusan hanya berlaku hingga minggu sambil perkembangan. Saya tahu keputusan ini sangat berat untuk warga. Namun saya sebagai ketua Gugus tugas kabupaten, harus mengambil langkah waspada. Masyarakat jangan berkecil hati. Untuk sementara belum ada sholat taraweh di masjid, tetapi ibadahnya harus tetap jalan dengan sholat dirumah masing-masing ,” jelas bupati.
Untuk itu bupati berharap kepada seluruh masyarakat dapat menyikapi keputusan ini dengan cara bijak dan mengikuti semua arahan dari pemerintah.
“Semoga dengan dukungan semua pihak baik pemerintah dan masyarakat, penyebaran covid-19 di kabupaten Boltim dapat dicegah dan kita semua bisa terbebas dari virus covid-19 ini,” harap bupati.
(Parz)
