Studi Komparatif ke Bolmut, Pemkab Talaud Kunjungi Saleo I Sebagai Sampel Penanganan Stunting

0

 

DETIKSULAWESI.COM, BOLMUT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Talaud hari ini, rabu (25/11/2020) berkunjung ke Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) dalam kegiatan studi komparatif penanganan stunting.

Dalam kegiatan ini, rombongan Pemda Talaud dipimpin oleh Kepala Dinas Sosial Kab. Talaud, Dr. Imen Joly Manapode dan didampingi oleh beberapa Pejabat Dinas dan Badan terkait.

Pelaksanaan kegiatan ini mengambil sampel dua desa di Bolangitang Timur Bolmut yaitu, Desa Mokoditek dan Saleo I.

Desa Saleo I menjadi desa terakhir yang dikunjungi oleh rombongan. Saat agenda kunjungan ke Saleo I, Rombongan disambut oleh Camat Bolangitang Timur, Sangadi (Kepala Desa) Saleo I, Kepala Puskesmas dan bersama beberapa tokoh masyarakat setempat.

Kadis Sosial Kab Talaud dalam penyampaiannya mengatakan bahwa maksud kedatangan ini merupakan studi komparatif terhadap pencegahan Stunting dan Penanggulangan Kemiskinan karena Bolmut dinilai sebagai daerah yang berhasil dalam penanganan Stunting dan Kemiskinan.

Dalam sambutannya, Camat Bolangitang Timur, Suharto Londa, SP, M.Si memberikan informasi tentang masyarakat di wilayahnya.

“Salah satu aspek penanganan stunting adalah tercukupinya kebutuhan pangan, maka kami sudah galakkan tentang penanaman hortikultura bagi masyarakat, dengan memanfaatkan lahan dan pekarangan,” ujar Suharto.

Sementara itu, Sangadi Saleo I, Syam Djaafar dalam pemaparannya di hadapan tim dari Talaud, menyampaikan tentang upaya pemerintah dan masyarakat dalam penanganan Stunting terutama upaya penurunan angka stunting.

“Penanganan stunting di wilayah kami ini terintegrasi dengan Pemprov, Pemkab, sampai ke Kepala Puskesmas, dan kita punya program Gemar Cahting (Gerakan Masyarakat Gemar Cahting), dan kita menerima bantuan stimulan dari Pemprov maupun Pemkab,” ujar Syam.

Menurut Sangadi bahwa dalam penanganan terutama upaya penurunan angka stunting, cara dan perilaku cara hidup, melalui proses penyadaran terhadap masyarakat dalam berbagai pendekatan.

“Upaya ini tentunya melibatkan banyak pihak, didukung oleh seluruh stakeholder di desa, mulai dari aparat desa sampai kader Posyandu,” terang Syam.

Syam juga memaparkan bahwa salah satu aspek adalah Konseling gizi, sehingga dari penanganan sejumlah 25 kasus stunting saat ini tinggal 1 kasus.

(ridwan)

Leave A Reply

Your email address will not be published.