DETIKSULAWESI.COM, BOLMUT – Proyek Pengaspalan Jalan Trans Sulawesi tepatnya di Wilayah Kecamatan Bolangitang Barat, Bolmut tak kunjung selesai. Para pengguna jalan yang melintas mengeluhkan kondisi jalan yang selalu rusak.
Aspal berlobang menjadi pemandangan umum yang selalu terlihat jika kita melintasi jalan tepatnya di Desa Langi, Sonuo, Jambusarang dan Bolangitang.
Proyek Pengaspalan dengan nama paket Preservasi Rekonstruksi jalan Maelang Biontong Atinggola dengan banderol milyaran rupiah ini dikerjakan oleh PT. Batara Surya.
Media Detik Sulawesi menelusuri sebab musabab lambatnya penyelesaian pekerjaan pengaspalan di wilayah ini, awak media ini berhasil meminta klarifikasi dari salah seorang pengawas Proyek yang bernama Kris, Kris menyebutkan bahwa rusaknya Aspal bukan karena soal kualitas tapi karena tanah landasan yang labil.
“Kita mulai pekerjaan ini saat musim penghujan, curah hujan yang tinggi sehingga keadaan tanah landasan labil sehingga berpengaruh terhadap aspal, lagipula seharusnya aspal harus kena panas barulah mengeras sempurna,” jelas Kris.
Pengawas ini juga mengungkapkan bahwa ada beberapa titik pekerjaan pengaspalan yang landasannya tak bisa hanya ditimbun kerikil
“Ada beberapa titik yang timbunannya dari kerikil dengan campuran pasir dan semen, untuk mengantisipasi kelabilan tanah landasan,” ujarnya.
Sementara itu, pihak Balai Jalan Provinsi Sulawesi Utara yang dihubungi media ini menjelaskan alasan keterlambatan dan cepat rusaknya aspal yang baru dikerjakan.
“Faktor cuaca menjadi kendala, sehingga landasannya jadi lembek dan labil, namun ini akan tetap diselesaikan sehingga bisa digunakan oleh masyarakat umum,” terang Steven yang merupakan Pejabat di Balai Jalan ini.
(ridwan)