Kelapa Genjah, Prospek Peningkatan Ekonomi Petani

0

DETIKSULAWESI.COM, BOLMUT — Kelapa genjah menjadi alternatif pilihan bagi para petani/pekebun untuk menambah pendapatannya.

Pada umumnya, tanaman kelapa terdiri dari dua tipe, yaitu kelapa dalam dan kelapa Genjah. Perbedaan yang signifikan antara kelapa dalam dan kelapa genjah yaitu pada kecepatan berbuah, tinggi tanaman, dan ukuran serta jumlah buah.

Pada kelapa dalam mulai berbuah pada usia tanam 6-8 tahun, tinggi bisa mencapai 30 meter, ukuran buah 1,5 hingga 2,5 kg/butir dan tiap pohon dapat berbuah 90 butir dalam setahun.

Sedangkan kelapa genjah sudah dapat berbuah pada usia tanam 3-4 tahun, pada umumnya memiliki batang pendek sekitar 12 meter, ukuran buah kecil maksimal 1,5 kg/butir namun jumlah buah per pohon per tahun dapat mencapai 140 butir.

Melihat karakteristik tersebut, maka kelapa genjah cocok di tanam oleh petani/pekebun di kebun ataupun pekarangan rumah, karena mudah untuk memanennya bahkan oleh ibu rumah tangga sekalipun (tidak membutuhkan pemanjat).

Kelapa genjah dapat untuk sekedar diambil kelapa mudanya, dimanfaatkan kelapa tuanya sebagai santan bahkan yang lebih komersial dibuat kopra.

Penanaman kelapa genjah perlu disosialisasikan dan didukung penuh oleh semua pihak terutama pemerintah untuk bantuan benih dan sarana prasarana pemeliharaan tanaman tersebut.

Sehingga harapan untuk meningkatkan pendapatan petani/pekebun dapat terwujud secara masif.

Bantuan pemerintah terutama dalam bentuk benih perlu diingat juga yaitu harus memenuhi persyaratan teknis yang ada. Syarat utama untuk benih yaitu harus bersertifikat dan berlabel.

Artinya benih kelapa genjah tersebut harus melalui pemeriksaan baik teknis maupun administrasi. Benih yang dapat disertifikasi adalah benih yang berasal dari kebun sumber benih yang sudah ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan atas nama Menteri Pertanian.

Saat ini kebun sumber benih yang sudah ditetapkan berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Perkebunan baru tersebar di 5 Provinsi yaitu :
1. Sumatera Utara
2. Sulawesi Utara
3. Bali
4. Jawa Tengah
5. Kalimantan Timur

Sumber benih kelapa genjah ini terdiri dari varietas unggul nasional dan lokal. Varietas unggul kelapa genjah saat ini antara lain adalah :
1..Kelapa Genjah Salak
2. Kelapa Genjah Raja (GRA)
3. Kelapa Genjah Kuning Bali (GKB)
4. Kelapa Genjah Kuning Nias
5. Kelapa Genjah Pandan Wangi
6. Kelapa Genjah Coklat Kopyor
7. Kelapa Genjah Hijau Kopyor
8. Kelapa Genjah Kuning Kopyor
9. Kelapa Genjah Entog Kebumen

Yang terakhir dilepas adalah Kelapa Genjah Entog Kebumen. Selain itu ada kelapa genjah lokal yang terdapat di Bali dan Kalimantan Timur.

Total potensi benih kelapa genjah tersebut hanya sekitar 800.000 – 900.000 batang benih saja. Memang masih jauh dari Target kebutuhan benih (5.000.000 batang) Program Pengembangan kelapa genjah di Lahan Pekarangan di seluruh wilayah Indonesia.

Oleh karena itu saat ini diperlukan identifikasi calon-calon sumber benih dari kebun-kebun kelapa genjah yang ada di daerah.

Identifikasi ini untuk melihat kondisi fisik calon kebun sumber benih guna memenuhi persyaratan secara teknis. Jika memenuhi persyaratan teknis, maka dapat diusulkan untuk dilakukan penilaian dan penetapan calon kebun sumber benih dalam rangka menambah kebun sumber benih yang sudah ada.

Identifikasi ini perlu dukungan penuh dari daerah (Provinsi dan Kabupaten) sebagai pemilik wilayah dan mengetahui potensi daerahnya terutama untuk kelapa genjah.

Penanaman kelapa genjah dapat memberikan manfaat ekonomi bagi petani kelapa Indonesia. Dalam prosesnya tentu butuh kerjasama dan dukungan serta kolaborasi dari semua pihak baik dari dewan/asosiasi, perusahaan, litbang, pemerintah pusat/daerah dan petani untuk memenuhi ketersediaan sumber benih yang cukup.

Mengembalikan kejayaan kelapa Indonesia dimulai dengan meningkatkan pendapatan petani dari kebun atau pekarangan rumah.

Sumber : Website resmi Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian

(ridwan)

Leave A Reply

Your email address will not be published.