DETIKSULAWESI.COM, BOLMUT — Anggota Legislatif (Aleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Mulyadi Pamili, Rabu (26/06/19), menilai managemen Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bolmut, belum mampu menterjemahkan Visi dan Misi daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Seperti disampaikan Ketua Panitia Khusus DPRD Bolmut Mulyadi Pamili, program dan kegiatan bidang pendidikan lebih tertumpuh pada kegiatan yang sifatnya seremonial belaka ketimbang program mengarah pada pencapaian kualitas pendidikan.
“Dalam rekomendasi DPRD angka melek huruf penduduk Bolmut pada tahun 2018 dari total 65.092 orang berusia 15 tahun ke atas, yang melek huruf masih sebanyak 546, kebanyakan belum bisa baca tulis,” beber Pamili yang juga Ketua DPC Nasdem Bolmut.
Olehnya, Mulyadi Pamili menyarankan, agar kiranya persoalan ini harus menjadi perhatian serius pihak Pemkab Bolmut, dalam hal ini Dikbud sebagai instansi terkait.
Sementara kata Mulyadi Pamili, sebagaimana data yang dikantonginya, terdapat angka anak putus sekolah dari tahun 2018 SD/MI sebesar 0,17 persen dan SMP/MTs sebesar 0,58 persen, dari jumlah total usia wajar 9 tahun.
“Saya berharap pihak Dikbud lebih mengutamakan perhatian terhadap kualitas pendidikan, ketimbang kegiatan-egiatan seromonial belaka saja,” harapnya.
Sekda Bolmut, DR Asripan Nani, mengatakan, rekomendasi DPRD tersebut akan menjadi dasar bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi pada setiap program dasar, terutama sektor pendidikan.
“Ini akan mejadi perhatian serius Pemda Bolmut, untuk terus memperhatian dan memikirkan peningkatan pendidikan di daerah kita,” tutur Asripan.
(timdsc)