DETIKSULAWESI.COM, BITUNG — Mata air yang berada dilokasi Aerujang, Kelurahan Danowudu, Kecamatan Ranowulu Kota Bitung itu, dahulunya memiliki puluhan sumber mata air. Namun saat ini jumlahnya terus mengalami pengurangan, diduga akibat proses pengerjaan jalan tol Manado – Bitung.
Menurut warga sekitar, faktor terbesar sehingga kondisi tersebut terjadi, karena adanya pembangunan jalan tol yang melewati tepat diatas mata air tersebut.
Tragisnya lagi, pohon – pohon yang telah puluhan bahkan ratusan tahun yang selama ini menjadi penyanggah atau penampung air untuk melindungi mata air Aerujang dirobohkan tanpa memikirkan dampak kedepannya nanti.
Kekhawatiran masyarakat ini langsung ditindak lanjuti oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat kunjungan kerjanya di Sulawesi Utara, Minggu (01/03/2020).
Dirinya memastikan pembangunan infrastruktur Tol Manado – Bitung tidak akan merusak mata air. Sebagaimana peraturan yang berlaku, untuk pengerjaan proyek infrastruktur jika ada sumber mata air harus berjarak 200 meter.
Untuk itu Kementerian PUPR bersama instansi terkait lainnya akan mencari solusi agar pembangunan tol tidak mengganggu mata air tersebut.
“Kementerian PUPR tidak hanya bertugas membangun infrastruktur tapi juga mengelola air di seluruh Indonesia, termasuk mata air Aerujang. Kami akan membicarakannya dengan akademisi, pihak Jasa Marga maupun pemerintah Sulawesi Utara. Tapi intinya sumber mata air Aerujang pasti kami selamatkan,” jelas Basuki ketika berdialog dengan masyarakat.
(Amat)
