SMPN 30 Makassar Kekurangan RKB, Pemprov Diminta Turun Tangan

DETIKSULAWESI.COM, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, diharapkan turun Tangan menangani Kekurangan RKB SMPN 30 Makassar. Hal ini disebabkan faktor keterbatasan ruang kelas, menyebabkan ratusan siswa dilingkungan, SMP Negeri 30 Makassar harus mengikuti proses belajar mengajar (PBM) sejak pagi, sampai malam hari.

Persoalan ini pun menjadi sorotan dan perhatian dari salah satu Alumni sekolah menengah pertama (SMP), angkatan 1998, Fadly Syarif S.I.KOM.

Secara tegas dirinya menyampaikan, bahwa, persoalan kekurangan ruang kelas baru di lingkungan SMPN 30 Makassar yang sudah belasan tahun menjadi pemicu utama, berjalannya, proses belajar mengajar dari pagi hingga sampai malam hari, tidak bisa dibiarkan terus berlangsung”.

Hal ini kata dia, sangat tidak efektif, dan secara otomatis menguras tenaga, energi, serta pemikiran para tenaga pengajar yang harus memaksakan diri, untuk berinteraksi, menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa sampai malam hari.

“Sebagai alumni, SMPN 30 Makassar, saya menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam dan untuk itu, saya sangat berharap, agar persoalan ini, bisa segera disikapi secara serius oleh instansi yang berkompoten,” kata Syarif.

“kita semua, sangat berharap, agar proses belajar mengajar  di lingkungan SMPN 30 Makassar, dapat berjalan normal dan efektif, tanpa harus membuat lelah, siswa, maupun unsur tenaga pengajar,” sambung pria kelahiran, Kota Butta Panrita Lopi itu, melalui lembaran press realease yang dilayangkannya kepada wartawan, hari Minggu, (3/11).

Selaku alumni, dirinya hanya mampu  menitipkan harapan kepada  jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, terutama institusi, Dinas Pendidikan untuk segera mengambil sikap dan memikirkan jalan keluar penyelesaian persoalan kekurangan ruang kelas, di lingkungan SMPN 30.

Hal yang sama juga di tujukan kepada jajaran Dinas Pendidikan Kota Makassar, selaku instansi berkompoten untuk dapat mencurahkan dan memberikan perhatian extra terhadap upaya penambahan ruang kelas baru untuk SMPN 30’.

“Atas nama jajaran alumni SMPN 30, saya berharap, kiranya jajaran dinas pendidikan provinsi, bersama dinas pendidikan kota Makassar dapat memanfaatkan moment penyusunan dan pembahasan rancangan anggaran pembangunan dan belanja daerah (RAPBD) TA. 2020, untuk memperjuangkan upaya penambahan kebutuhan ruang kelas baru SMPN 30, melalui rangkaian pengalokasian pos anggaran dana alokasi khusus (DAK).

“Hal ini tentu saja, sangat kita harapkan dapat menunjang dan mendukung optimalisasi proses belajar mengajar (PBM) yang lebih efektif, dan efisien di lingkungan SMPN 30,” terangnya.

Bantuan kerjasama dari seluruh pihak berkompoten, sangat diharapkan untuk dapat menggolkan pengalokasian anggaran, kegiatan pembangunan ruang perpustakaan baru yang lebih refresentatif dan memadai untuk siswa SMPN 30.

“Kami berharap, pemerintah provinsi, melalui instansi tekhnis dinas pendidikan, berkenan mengalokasikan anggaran rehabilitasi bangunan perumahan bujang sekolah yang kondisinya sangat miris dan memprihatinkan.”

Kondisi serupa, mewarnai salah satu bangunan kantin bakso, berkonstruksi, dinding seng, dan papan seadanya. Hingga kelihatan, sangat tidak refresentatif, tidak sehat, dan jauh dari standar layak.

Oleh karenanya, persoalan ini segera dituntaskan. Harapan yang sama ditititpkan juga kepada jajaran Pemkot Makassar bersama anggota DPRD kota, agar sekiranya, berkenan, menyisipkan sebahagian dana alokasi khusus pendidikan, tahun 2020, untuk menutupi kebutuhan anggaran peningkatan sarana-prasarana di lingkungan SMPN 30.

Andai  bisa terkabul, pos anggaran dana alokasi khusus dimaksud,  bisa segera diplot,  melalui proses pembahasan dan penyusunan rancangan anggaran pembangunan dan belanja daerah (RAPBD) tahun 2020.

Sejalan dengan hal tersebut, secara khusus, kami  menitipkan harapan, kepada Gubernur Sulsel, Dr. Ir. H.M. Nurdin Abdullah, M.Agr, bersama segenap unsur pimpinan, dan anggota DPRD Provinsi Sulsel, serta, jajaran, Bappelit Bangda provinsi, selaku penyusun, dan perumus anggaran di tingkat eksekutif untuk dapat membantu upaya percepatan ‘eksekusi’ pengalokasian anggaran untuk kegiatan penambahan ruang kelas baru, rehabilitasi perumahan bujang sekolah, dan pembangunan ruang perpustakaan baru SMPN 30.

(*)

Fadly Syarifpemprov sulselRKBSMPN 30 Makassar
Comments (0)
Add Comment