Andika Pontoh, Korban Penembakan di Saibuah Bolsel, Dimakamkan di Tote Bolmut

DETIKSULAWESI.COM,BOLMUT – Salah satu korban yang meninggal dunia dalam peristiwa penembakan di Desa Saibuah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), hari ini dimakamkan di Desa Tote, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut)

Pantauan media Detik Sulawesi, Isak tangis dan jerit histeris keluarga dan kerabat saat mobil ambulance yang membawa jenazah almarhum tiba di rumah duka, keluarga dan kerabat sudah berada di rumah duka sejak pagi, Jumat (05/11/2021)

Saat dibacakan riwayat hidup, almarhum dengan nama lengkap Andika Pontoh, meninggal dalam tragedi penembakan di Bolsel bersama dengan dua korban lainnya.

Jenazah sempat disemayamkan di Rumah Sakit Bhayangkara, Manado, Sulut, sejak kamis (04/11/2021) dan dibawa dengan mobil ambulance, tiba di rumah duka Desa Tote pada pukul 15.40 waktu setempat.

Almarhum dimakamkan pada pukul 16.30 di pekuburan keluarga di Desa Tote.

Diketahui sebelumnya telah terjadi peristiwa penembakan di Desa Saibuah Kecamatan Posigadan, Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Kamis (04/10/3021), peristiwa ini menghebokan publik.

Dalam peristiwa ini terdapat tiga korban yang ditemukan tewas bersimbah darah yaitu, YR, MW dan A.

Korban inisial A, belakangan diketahui adalah Andika Pontoh, warga Desa Tote Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), setelah ciri fisik korban dikenali oleh pihak keluarga.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, Andika Pontoh ini sudah sejak tahun 2019 merantau ke luar daerah.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Polda Sulut melalui Kabid Humas Kombes Pol. Jules Abraham Abast mengatakan, penembakan terjadi pada Kamis (04/11/2021), sekitar pukul 10.30 Wita.

“Saat itu di TKP ditemukan tiga orang pria dalam keadaan meninggal dunia diduga akibat luka tembak,” ujar Kombes Pol Jules Abraham Abast.

Menurutnya bahwa Identitas ketiga korban yaitu, A (28) warga Ranotana, Yunus Rompis (60) warga Saibuah dan Maikel Wongkar (47) warga Ranotana, Manado.

Keterangan awal yang didapatkan oleh kepolisian dari dua orang saksi, warga Saibuah.

“Berdasarkan keterangan saksi, kejadian bermula dari mengkonsumsi minuman keras (miras) jenis cap tikus bersama-sama di rumah seorang warga yang tak jauh dari TKP. Kemudian korban Yunus Rompis dan tersangka A terlibat percekcokan hingga terjadi perkelahian,” terang Kombes Abast.

Kabid memaparkan bahwa, A menuju mobil dan mengambil senjata laras panjang dari mobil milik Maikel Wongkar. Melihat hal tersebut, Yunus Rompis langsung lari meminta perlindungan kepada Maikel Wongkar, yang merupakan bos dari tersangka A.

“Saat itulah tersangka A menembak korban Yunus Rompis sehingga membuat korban meninggal dunia,” terang Kombes Pol Jules Abraham Abast.

Setelah A menembak Yunus Rompis, Maikel Wongkar berupaya mengambil senjata tersebut dari tangan A, hingga memicu percekcokan.

“Tersangka A lalu menembak Maikel Wongkar, yang juga mengakibatkan Maikel Wongkar meninggal dunia. Setelah kejadian tersebut, diduga tersangka A melakukan bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri,” jelas Kabid Humas Polda Sulut.

Kombes Pol. Jules Abraham Abast menambahkan, pemilik senjata tersebut atas nama Maikel Wongkar, merupakan salah satu Anggota Perbakin Sulut. Dengan jenis senjata berburu laras panjang kaliber 7,62 mm merek G.Steyr.

“Ketiga jenazah direncanakan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Manado untuk dilakukan visum maupun otopsi. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan mendalam terkait berapa jumlah luka yang dialami maupun jenis lukanya seperti apa, dan tidak menutup kemungkinan akan dilakukan uji forensik terkait senjata tersebut,” jelas Kombes Pol Jules Abraham Abast.

(ridwan)

Comments (0)
Add Comment