Paula: Dari 20 Kantong Jenazah 13 Meninggal Teridentifikasi

DETIKSULAWESI.COM, BOLMONG – Usai dinyatakan pencarian korban longsor tambang Bakan oleh SAR gabungan diakhiri karena pertimbangan keselamatan.

Kendati demikian, untuk Tim DVI sendiri membuka dua posko yakni, posko Antemortem dan postmortem.

“Posko Antemortem untuk laporan orang hilang dan Posko Postmortem untuk identiikasi jenazah,” jelas dr Paula Lihawa, saat konferensi pers Kamis (7/03/2019).

Ia mengungkapkan, Hingga hari ini, masyarakat yang melaporkan ke Posko Antemortem berjumlah 22 orang hilang. Sementara itu di Posko Postmortem menerima 20 kantong jenazah sejak hari pertama.

Kata Paula, Dari 20 kantong jenazah 13 orang meninggal teridentifikasi positif melalui berbagai tanda khas pada tubuh dan sidik jari. Untuk 5 kantong jenazah tidak teridentifikasi berupa 1 jenazah utuh dan 4 bagian tubuh. 2 lagi sedang dalam proses identifikasi.

“Dari 22 laporan orang hilang yang masuk di Posko Antemortem, 13 positif teridentifikasi meninggal, dari 7 laporan sisa belum ada yang positif, 1 laporan ternyata ditemukan hidup dan 1 lagi ditemukan meninggal tapi langsung diambil keluarga tanpa melalui Posko Postmortem,” Paula mengungkapkan.

Ia menghimbau, jika dari keluarga ada yang merasa kehilangan anggota keluarga, diarahkan ke Urkes Polres Kota Kotamobagu untuk diambil datanya. Kemudian koordinasi dengan Dinas Catatan Sipil.

“Iya, karena kami tidak bisa menyatakan seseorang meninggal tanpa ada jenazahnya,” jelas Paula.

(Yudi)

BolmongDVI polda sulutPaula Lihawaposko postmotem dan antemortemtambang bakan
Comments (0)
Add Comment