Camat Ranomeeto Barat Gelar Rakor Pembentukan Panpel Pilkades

0

DETIKSULAWESI.COM, KONSEL — Pemerintah Kecamatan Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel),Provinsi Sultra,  telah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor), dalam rangka pembentukan Panitia Pelaksana (Panpel) Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), Kamis (03/10/2019).

Camat Ranomeeto, Hi Syahrir Anjaya, ketika ditemui diruang kerjanyan, Kamis Siang tadi, memaparkan visi-misinya, usai dilantik sebagai Camat Ranomeeto Barat yang baru, didalamnya terkait suksesnya Pilkades di 6 dari 9 desa se Kecamatan ini.

“Salah satu program kami di Kecamatan Ranomeeto Barat, yakni suksesnya terselenggaran Pilkades.

Syahrir, mengatakan pihaknya akan melakukan musyawarah desa, dalam rangka program pembangunan di tahun anggaran 2020. Tidak hanya itu, dia juga akan memberikan masukan mengenai cara agar desa yang ada di Ranomeeto Barat, dapat berkembang dan maju.

“Alhamdulillah semua sepakat dalam forum suara desa itu untuk fokus dan ditambah dengan pengadaan kebutuhan lainnya, seperti air bersih serta pembangunan jalan desa juga kegiatan-kegiatan lainnya,” kata Syahrir.

Menurutnya, ada beberapa desa yang terkena banjir ketika musim penghujan, salah satunya yang desa Laika Donga, yang dampaknya paling parah, hasil koordinasi dengan Bupati Konsel, adanya wacana relokasi korban banjir.

“Kami sudah berusaha melakukan diskusi-diskusi bersama pemerintah desa, termasuk masalah relokasi warga Desa Laika Donga, dan lokasi telah dipersiapkan di tahun 2020, melalui anggaran dan untuk pengadaan lahan melalui dana desa,” turutnya.

Syahrir juga mengatakan, untuk kegiatan pembangunan sendiri akan dilakukan oleh program pembangunan Kementrian pemukiman. Khusus untuk Desa Amokuni. Untuk desa ini akan fokus pada pembangunan jalan desa, sebab di desa tersebut sangat membutuhkan jalan penghubung antar desa.

“Nanti kami ajukan ke forum selambat-lambatnya untuk bisa dijadikan usulan utama. Yang penting untuk kita ajukan sebagai peningkatan jalan, terlebih sudah lama ini tidak disentuh oleh pemerintah,” ungkap Syahrir Anjaya.

Dia menambahkan, untuk wisata desa terdapat 2 atau 3 desa yang berpotensi sebagai desa wisata. Seperti desa Jati Bali, yang merupakan desa adat, serta desa Laika Donga, sebagai desa etnis orang Tolaki. Tidak hanya itu, desa Sindang Kasih, juga berpotensi menjadi desa wisata sebab sebagai desa etnis orang Sunda.

“Kami akan konsisten untuk memberikan masukan-masukan, bagaimana nanti desa wisata itu dapat dijadikan sebagai program utama dan program andalan Kecamatan Ranomeeto Barat,” paparnya.

(Edison)

Leave A Reply

Your email address will not be published.