DETIKSULAWESI.COM, SIGI — Bupati Sigi Mohamad Irwan, S.Sos.,M.Si hadir menjadi Narasumber Dialog Publik 11 Tahun berdirinya Kabupaten Sigi bersama dua Narasumber lainya diantaranya Sekretaris Forum Pemekaran Kabupaten sigi, Nurzain Djaelngkara. SH dan DR. Eko Jokolelono dari unsur Akademisi.
Dialok Publik yang diselenggarakan Forum Komunikasi Pemuda Peduli Sigi (FKPPS) ini bertemakan “SIGI BANGKIT, SIGI HARMONIS”, digelar di Warung Kopi ‘Tuan Guru’, jalan Guru Tua Desa Kalubula. Kamis, (25/7/2019) malam.
Apresiasi diberikan Bupati Sigi, Kepada rekan-rekan FKPPS yang telah menyelenggarakan acara ini, sebagai ruang diskusi antara pemerintah dan elemen masyarakat untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang terjadi dengan melahirkan solusi yang tepat dalam membangun kabupaten sigi yang lebih baik kedepanya.
Ia mengatakan, kegiatan ini menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi diantara kita semua.
“Sebagai Pimpinan Daerah, saya bersama Wakil Bupati Sigi, Paulina melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk mensejahterakan masyarakat melalui manajemen Sumber Daya Manusia dan Manajemen Keuangan Daerah dengan baik yang dituangkan dalam program unggulan yang memberi manfaat bagi masyarakat,” papar Bupati.
Ia menambahkan, Sehingga dari semua program yang telah dijalankan melalui manajemen yang baik maka pemerintah daerah kabupaten Sigi meraih berbagai penghargaan terhadap tata kelola pemerintahan diantaranya Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Selama Dua tahun berturut-turut, di masa pasca bencana terjadi di kabupaten Sigi berbagai tindakan dilakukan oleh Pemkab Sigi dan Stakeholder terkait penguatan data serta koordinasi dengan berbagai pihak dalam penanganan bencana serta pemulihan dan pembangunan kembali paskah bencana.
Sementara itu sekretaris forum pemekaran Kabupaten Sigi, Nurzain Djaenglakara. SH menuturkan, sumber daya alam dam sumber daya manusia harus lebih ditingkatkan dalam rangka mensejahterakan masyarakat kabupaten sigi melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah.
Disisi lain, Akademisi DR .Joko Lelono M.Si, Menyampaikan Sesungghunya kita harus mengerti bagaimana karasteristik sigi itu sendiri, tidak bisa menyamaratakan pembangunan yang mana beberapa wilayah berbeda daerah geogarafisnya berbeda baik itu di lereng gunung dan lembah guna untuk meminimalisir kerugian atas bencana itu sendiri.
“Pada dasarnya bencana yang terjadi adalah bencana yang terulang. Gempa sendiri mengajarkan tentang kita, jadikan dia teman bukan sebagai ancaman,” katanya.
“Saya berharap budaya tutur suku kaili bisa di tuangkan menjadi sebuah karya tulis agar anak cucu bisa mengatahui sejarah yang terjadi di tanah kaili ini. Dan dapat dimasukan sebagai bagian dari pelajaran mitigasi bencana,” ujar Joko Lelono menambahkan.
Acara dialog publik ini turut dihadiri DR.Timudin Dg.M Bouwo M.Si, selaku Moderator, Sekjen PB Alkhairat Drs.H.Ridwan Yalijama Asisten II Bid.Ekonomi dan Pembangunan kabupaten sigi Iskandar Nonji ST.MM, Para OPD Kabupaten Sigi, Para Ketua Partai Politik Kabupaten Sigi, Para Ketua Ormas Kabupaten Sigi, Para Camat, Para Kades, Tokoh adat, masyarakat, pemuda, perempuan dan Elemen Masyarakat Kabupaten sigi.
(Asp)
Baca Juga: Bupati Sigi Pantau Pemilihan Kades di Tiga Desa