DETIKSULAWESI.COM, BOLTIM — Harga komoditi cengkih di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), bervariasi.
Ulu Paputungan, warga Tutuyan II, Kecamatan Tutuyan, saat bersua dengan detiksulawesi.com, Selasa (16/07/19), mengakui, jika harga cengkeh kering bervariatif, karena banyak pengusaha yang datang membeli.
“Harganya ada Rp73 ribu sampai Rp75 ribu,” aku Ulu Paputungan.
Kata dia, pembeli ada dari Tutuyan dan juga dari luar Boltim. Bukan hanya cengkeh kering dibeli, namun cengkih belum dijemur (mentah). Rata-rata warga Boltim, memiliki cengkeh Zansibar.
Kendala yang dihadapi petani, saat ini, cuaca. Musim panca rubah membuat sebagian petani menjerit. Pasalnya biaya buruh atau pemanjat menjadi salah satu faktor utama, jika cuaca hujan.
“Kami harus keluarkan biaya, namun cuaca hujan. Sehingga cengkeh tidak kering,” ujar dia.
Musmar Mokodompit, juga petani Cengkih, menambahkan harga cengkeh kering naik turun, tergantung pengusaha yang ambil. Minggu lalu, harganya Rp72 ribu.
“Kami masih simpan sebagian. Menunggu ada kenaikan seperti tahun sebelumnya Rp80-85 ribu rupiah,” ujar Musmar Mokodompit.
Kepala Bidang Perkebunan, Kusno Mamonto, lahan cengkeh di Boltim berdasarkan data 2017 di dinas Pertanian Boltim, total mencapai 4.949, 11 hektar dengan rincian Belum hasilkan 2,514,64 hektar sedangkan menghasilkan 2, 122, 25 hektar.
Walaupun, ada beberapa hektar lahan yang bakal gagal panen, namun tahun ini bisa dipastikan produksi mengalami kenaikan.
Data Produksi tahun 2017 di Boltim mencapai 879 ton, 56 ton. Kemungkinan angka ini, mengalami kenaikan di 2019. Mengingat 2018 hanya beberapa lahan cengkeh berbuah.
“Saya pastikan, tahun ini ada kenaikan signifikan. Karena sebagi besar cengkeh berbuah secara keseluruan,” ujar Kusno Mamonto.
Lanjut dia, tahun ini, ada bantuan bibit dari Provinsi Sulawesi Utara sebanyak 21 ribuh. Mudah-mudahan bisa meningkatkan produksi cengkeh.
Kepala Dinas Pertanian, Kabupaten Boltim, Ir R Soetiono, mengatakan, ada tiga wilayah yang paling terbesar lahan ditanam cengkeh Modayag 1.381, 97 hektar, Nuangan 1.298, 69 hektar dan Tutuyan 1.105,87 hektar. Data terakhir 2017.
“Kami akan terus kembangkan tanaman ini. Sebab salah satu komoditi unggulan di Boltim yakni cengkeh dan kelapa,” ucap Soetiono.
Program pemerintah akan terus diperdayakan guna menjaga komoditas unggulan di Boltim.
(hikmah pratama)