DETIKSULAWESI.COM, BOLMONG – Setelah melalui proses evakuasi selama Sepuluh Hari operasi SAR gabungan dihentikan. Sebelumnya Pada (6/3/) hasil terakhir yang dapat dievakuasi sebanyak 18 kantong jenazah.
Menurut keterangan yang disampaikan Direktur Operasional Badan SAR Nasional Brigjend TNI Budi Purnomo, Hari ini operasi SAR Gabungan, telah menuntaskan semua pekerjaan, ini berdasarkan pertimbangan-pertimbangan.
“Tentunya ini dengan berbagai pertimbangan dan melihat ada indikasi reruntuhan batu, Setelah 3 jam bekerja selama itu pun bebatuan terus berjatuhan sehingga kita hentikan,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (7/03/2019) siang.
Budi Punomo mengungkapkan, Pukul 01.45 wita dini hari tadi, goa yang dibuka tertimbun oleh reruntuhan sampai pukul 05.00 pagi tadi, sehingga kita tidak mungkin lagi untuk meneruskan operasi sehingga dengan pertimbangan kondisi goa sudah tidak aman bagi SAR Gabungan maka tadi pagi sudah tidak melaksanakan kegiatan.
“Dengan pertimbangan kondisinya sudah tidak bisa dilaksanakan operasi karena pertimbangan keselamatan Tim SAR, maka hari ini operasi SAR Gabungan untuk mengevakuasi korban yang tertimbun diakhiri,” jelasnya.
Ia menambahkan, total yang dievakuasi 45 dari reruntuhan tambang dari 45 total keseluruhan hasil evakuasi terdiri dari 18 kantong jenazah, yang selamat 18, yang meninggal dunia 27.
“Mudah-mudahan keluarga korban bisa menerima upaya yang sudah kita kerjakan bersama seluruh SAR Gabungan terdiri dari TNI, Polri, BPBD dari Pemkot Kotamobagu, Pemkab Bolmong dan Perusahaan JRBM,” Budi Purnomo mengakhiri.
(Yudi)