DETIKSULAWESI.COM, BOLMUT – Komitmen Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) dalam memberantas stunting (anak kerdil), perlahan mulai ditunjukan.
Hal itu dibuktikan dengan mendatangi Pemerintah Kabupaten Gorontalo Guna berkonsultasi terkait penerapan Penanganan Stunting.
Kedatangan Pemkab Bolmut, yang dipimpin langsung Wakil Bupati Bolmut Drs Hi Amin Lasena MAP, ke Pemkab Gorontalo disambut Bupati Gorontalo Prof DR Ir Hi Nelson Pomalingo, M.Pd di Gedung Kasmat Lahay, Kamis (28/02/2019).
Wakil Bupati Bolmut menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Gorontalo yang telah memberikan sambutan yang baik, serta bersedia berbagi pengetahuan dalam hal menanggulangi kasus stunting.
“Kami berharap melalui kegiatan studi tiru ini akan memberikan dampak dalam penanganan serta pencegahan stunting di Kabupaten Bolmut, belajar dari pengalaman dan keberhasilan Pemkab Gorontalo”, ujar Lasena
Di tempat yang sama, Bupati Gorontalo Prof. Dr. Ir. Hi. Nelson Pomalingo, M.Pd berharap kerjasama antara Pemkab Gorontalo dan Bolmut akan terus berlanjut, tidak hanya di bidang kesehatan melainkan di bidang-bidang lainnya.
Dijelaskannya, dalam menangani stunting, Pemkab Gorontalo menjalankan strategi dengan melibatkan intervensi spesifik dan sensitif lintas sektoral Pemerintah Daerah.
Selain itu, Pemkab Gorontalo melakukan berbagai inovasi, salah satunya pengadaan Pos Gizi yang merupakan tindaklanjut kegiatan Posyandu, dimana jika ditemukan anak balita bermasalah gizi akan dilakukan pemberian makanan lengkap keluarga selama 12 hari.
Pemkab Bolmut dipersilahkan untuk melihat langsung bagaimana upaya serta strategi yang ditempuh dalam penanganan stunting di Kabupaten Gorontalo.
Usai diterima Pemkab Gorontalo, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan teknis penanganan stunting di Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo dan dialog bersama Pemerintah Desa Hayahaya Kecamatan Limboto Barat.
Turut serta Wakil Ketua TP PKK Bolmut Dra. Hj. Siti Safwania Lasena Djenaan, Ketua DWP Kabupaten Bolmut Hj. Fitriana Nani Buhang, SE, para Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, Pimpinan Perangkat Daerah terkait, para Camat dan Sangadi di 10 Desa yang ditemukan kasus stunting.
(ridwan)