SMKN 1 Kaidipang Menuju SMK Pusat Keunggulan

0

 

DETIKSULAWESI.COM,BOLMUT – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kaidipang, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) saat ini sedang mempersiapkan menjadi SMK Pusat Keunggulan.

Menurut Kepala SMK Kaidipang, Ansar Nusa, S.Pd, M.Si,  Selasa (18/01/2022),  bahwa hal ini sejalan dengan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tentang SMK Pusat Keunggulan yang ditujukan untuk menjawab tantangan dalam rangka pembenahan kondisi SMK saat ini, agar semakin sejalan dengan kebutuhan dunia kerja.

Kepsek memaparkan bahwa pihaknya sudah menyampaikan usulan ini ke Kemendikbud.

“Kami sangat optimis bahwa SMK Kaidipang akan menjadi SMK Pusat Keunggulan karena semua persyaratan sudah dipenuhi diantaranya sertifikat LSP tenaga pengajar, peta jalan, MOU dengan Iduka dan lain sebagainya”, ujar Ansar.

Diketahui bahwa program SMK Pusat Keunggulan bertujuan menghasilkan lulusan yang terserap di dunia kerja atau menjadi wirausaha melalui keselarasan pendidikan vokasi yang mendalam dan menyeluruh dengan dunia kerja.

Kemendikbud juga akan menambahkan pembinaan dari perguruan tinggi terutama dari prodi vokasi kepada SMK. Dari 895 SMK yang terlibat, akan diprioritaskan pada 7 sektor yaitu ekonomi kreatif, permesinan, konstruksi, hospitality service, maritim, pertanian dan kerjasama luar negeri.

Dikutip dari Indonesiabaik.id, bahwa dalam mewujudkan keselarasan antara SMK dengan dunia kerja dapat ditempuh melalui pemenuhan delapan aspek link and match yaitu :

Pertama, kurikulum disusun bersama sejalan dengan penguatan aspek softskills, hardskills, dan karakter kebekerjaan.

Kedua, pembelajaran diupayakan berbasis project riil dari dunia kerja (project based learning) untuk memastikan hardskills, softskills, dan karakter yang kuat.

Ketiga, peningkatan jumlah dan peran guru/instruktur dari industri maupun pakar dari dunia kerja.

Keempat, praktik kerja lapangan/industri minimal satu semester.

Kelima, bagi lulusan dan bagi guru/instruktur sertifikasi kompetensi harus sesuai dengan standar dan kebutuhan dunia kerja.

Keenam, bagi guru/instruktur perlu ditekankan untuk memperbarui teknologi melalui pelatihan secara rutin.

Ketujuh, dilakukannya riset terapan yang mendukung teaching factory berdasarkan kasus atau kebutuhan riil industri.

Kedelapan, komitmen serapan lulusan oleh dunia kerja.

(ridwan)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.