Berpulang ke Rahmatullah, Almarhum Abo Doti Dikebumikan di Kompleks Mesjid Multazam

Rachmat Pontoh Bacakan Riwayat Hidup H.D.H. Pontoh

0

 

DETIKSULAWESI.COM, BOLMUT – Lantunan suara “Kulipu” bertalu-talu mengiringi kepergian sang Cucunda Raja Kaidipang Besar, Abo H.D.H. Pontoh, ke tempat peristirahatan pertama, menuju ke alam keabadian.

Hari ini, Sabtu 26 Desember 2020, sang Putera Raja yang punya nama lengkap Husni Doti Hassan (H.D.H) Pontoh, Putera dari Jogugu Tuan Haji Hassan Ram Pontoh, tutup usia.

H.D.H. Pontoh, oleh masyarakat sering disapa akrab Abo Doti atau Abo Mai Pety, Lahir di Bolangitang pada Tanggal 15 November 1931 mangkat pada usia 89 Tahun.

Ribuan pelayat duka, ikut mengantarkan sang tokoh menuju peristirahatan di kompleks Mesjid Multazam desa Bolangitang, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).

Kompleks pemakaman di Mesjid Multazam ini juga bersemayam mendiang Paduka Raja Kaidipang Besar, R.S. Pontoh, dan juga kompleks pemakaman ini merupakan bekas Istana Raja (Komaligu) Bolangitang.

Pemakaman ini dihadiri oleh Bupati Bolaang Mongondow Utara, Drs. Hi. Depri Pontoh. Dalam kata-kata pelepasan terhadap Almarhum, Bupati menyampaikan bahwa Almarhum merupakan tokoh besar di Bolmut.

“Almarhum meninggalkan kita semua tadi pagi dinihari pukul 04.45 di RSUD Bolmut, atas nama Pemerintah, keluarga dan pribadi menyampaikan turut berbelasungkawa atas meninggalnya Almarhum,” ujar Bupati.

Menurut Bupati, bahwa beliau adalah sesepuh dan panutan, sepatutnya kita harus meneladani kiprah beliau dalam Pemerintahan, Kemasyarakatan dan Keluarga.

“Menjelang kepergian Almarhum, beliau berpesan pada saya sebagai adik, Jaga persatuan, jaga kekeluargaan, pototabiene kiotolu soohuo ko lipu Bolaang Mongondow Utara,” ungkap Papa Adit dengan terbata-bata penuh haru.

Dalam pembacaan riwayat hidup dari Almarhum Abo Doti, yang dibacakan oleh Rachmat Pontoh, SH., M.Si  bahwa Abo Doti semasa hidupnya berkiprah dibeberapa organisasi kemasyarakatan, keagamaan dan Politik.

“Pendidikan dasar di Vervolg School, tahun 1963 masuk organisasi NU, tahun 1964 menjadi Ketua NU di Bolangitang, tahun 1965 Ketua Sarbumusi, tahun 1966 – 1971 sebagai Sangadi (Kepala Desa) Bolangitang,” ujar Rachmat Pontoh.

Selanjutnya juga disebutkan dalam riwayat hidup Abo H.D.H. Pontoh, bahwa pada tahun 1969-1971 menjadi Ketua Kopkar Depdagri.

Dan dalam bidang politik, Abo H.D.H. Pontoh pada tahun 1977 – 1982 , terpilih dan duduk sebagai Anggota DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow dari Golkar.

Kini, sang tokoh telah pergi, menuju alam keabadian, ke hadirat Allah Subhana wa Ta’aala, meninggalkan nama besar yang akan menjadi teladan bagi kita semua terutama generasi muda.

Selamat Jalan, Abo Mai Peti, Namamu akan abadi di sanubari kami rakyat Bolaang Mongondow Utara.

(ridwan)

Leave A Reply

Your email address will not be published.