Ditpolairud Polda Sulut Ringkus Terduga Pemasok Bahan Peledak ke Bolmut

0

DETIKSULAWESI.COM, BOLMUT — Direktorat Polairud Polda Sulawesi Utara (Sulut) meringkus dua pria berinisial AT dan AA, terduga pemasok bahan peledak jenis Ammonium Nitrate di Bolaang Mongondow Utara, 10 Maret 2020 lalu.

Dari tangan kedua orang tersangka ini, personil Subdit Gakkum Polairud Polda Sulut menyita barang bukti (BB) berupa 75 kilogram bahan peledak jenis Ammonium Nitrate.

Kasubdit Gakkum Polairud Polda Sulut AKBP Aidin Mokodama SH MH mengatakan, kedua tersangka diringkus berdasarkan informasi di lapangan.

“Personil Subdit Gakkum Polairud meringkus tersangka AT di pesisir pantai Desa Iyok Kecamatan Bolangitang Barat, kemudian di kembangkan dan berhasil meringkus tersangka AA di rumahnya di desa Dumolodo, Kecamatan Gentuma, Kabupaten Gorontalo Utara,” jelas Aidin Mokodama kepada detiksulawesi.com, Kamis (12/03/2020).

Dia menjelaskan dari penangkapan dua orang tersangka tersebut, personil Subdit Gakkum Polairud Polda Sulut telah menyita BB dari tersangka AT berupa dua karung bahan peledak berukuran 25 kilogram dan dari tersangka AA satu karung bahan peledak berukuran yang sama, serta mengamankan mobil pick up warna hitam dengan No Pol DB 8025 QH.

Kasubdit Gakkum bersama 10 personil Ditpolairud Polda Sulut menggiring kedua tersangka ke Polsek Atinggola dan selanjutnya dibawa ke Markas Komando Dit Polairud Polda Sulut, Tandurusa, Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung untuk proses lebih lanjut.

Direktur Polairud Polda Sulut, Kombes Pol Edward Indharmawan E C SIK MH membenarkan, pihaknya telah mengamankan tersangka berinisial AT dan AA di Markas Direktorat Polairud Polda Sulut, Kota Bitung.

Edward pun memberikan apresiasi kepada personil Ditpolairud dan berpesan agar tidak berpuas diri dan tetap terus berusaha mengungkap jaringan penyedia dan pembuat serta pengguna bahan peledak.

Lebih lanjut dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat yang kesehariannya berkerja sebagai nelayan, agar tidak menggunakan peledak untuk menangkap ikan.

“Selain bisa membahayakan dan membunuh diri sendiri, juga bisa merusak kelangsungan hidup biota laut khususnya ikan dan trumbu karang,” ucapnya.

(Amat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.