Kaca Mobil Pecah Dilempar Batu OTD di SPBU Tutuyan
DETIKSULAWESI.COM, BOLTIM — Menyusul adanya pemberitaan terkait keberadaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tutuyan, Kabupaten Boltim, kaca mobil jenis Toyota Avansa hitam milik Johny Kaloh, Rabu (18/09/2019) malam, pecah kibat dilempari batu oleh orang tak dikenal (OTD) saat melakukan peliputan.
Akibat aksi pelemparan oleh OTD, Johny dan rekannya harus menanggung kerugian yang tak sedikit lantaran kaca bagian belakang mobilnya pecah dilempar menggunakan batu.
Kapolsek Urban Kotabunan, Kompol Didi Prasongko, saat ditemui diruang kerjannya membenarkan adanya laporan, Johny Kaloh bersama rekannya.
“Ia ada laporan, wartawan dari Manado, kaca mobilnya pecah,” ucap Kapolsek kepada sejumlah wartawan.
Dijelaskannya, kronologis pengrusakan kaca mobil di SPBU Tutuyan, terjadi pada Rabu 18 september 2019, sekira pukul 21.00 wita. Pelapor atas nama Johny Kaloh, bersama rekannya menggunakan avansa hitam DB 1682 FE.
“Saat pelapor selesai dari toilet menuju ke mobil, pelapor lihat rekannya, Ferry Lombone, sedang melakukan peliputan di area SPBU, lalu beberapa warga tidak terima dengan tindakan dari rekan pelapor tersebut,” bebernya.
Lanjutnya, saat pelapor akan masuk kedalam mobil, tiba-tiba terdengar suara pecahan kaca, lalu pelapor segera memeriksa kendaraan dan didapati kaca bagian belakang sudah pecah.
“Pelapor sempat mencari tahu pelaku, namun sayangnya tidak diketahui. Lalu pelapor segera keluar dari area SPBU dan melaporkan kejadian ini kepada kami di Polsek Kotabunan,” jelasnya.
Saat menerima laporan, Kata Prasongko, pihaknya menerima laporan dan polisi akan melakukan interogasi dan mengamankan barang bukti, berupa batu yang ditemukan di dalam mobil, kemudian personil lain turun ke tempat kejadian perkara.
“Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikkan, namun pelakunya belum diketahui identitasnya,” aku Kapolsek.
Terpisah, pihak SPBU Tutuyan, saat dimintai keterangan mengenai pelemparan batu yang terjadi rabu malam mengatakan tidak tau masalah tersebut.
“Itu diluar, kita tidak tau,” kata Jemmy Holan, Jumat (20/09/2019).
Kata dia, waktu mereka sedang melayani, hanya tiga orang petugas SPBU, satu di petralite dan dua di premium, lalu para wrtawan mau merekam, dan masyarakat marah.
“Tidak ada galon saat mereka merekam, karena tidak ada galon jadi warga marah-marah, mobilnya kan menghadap keatas (utara), lalu ada pelemparan batu kearah mobil dari arah jalan ke SPBU, mereka juga tidak tau siapa yang melempar,” jelas Jemmy.
Saat ditanya soal kerusakan yang ditimbulkan, pihak SPBU tidak tahu-menahu.
“Soal itu harus ke bos kami, karena kami tidak tahu,” ujarnya.
(Parz)
