BoltimSulut

PPKD Sulut Gelar Diskusi Budaya Daerah di Boltim

×

PPKD Sulut Gelar Diskusi Budaya Daerah di Boltim

Sebarkan artikel ini
PPKD Sulut Gelar Diskusi Budaya Daerah di Boltim
Foto Bersama Kadikbud Sulut dan Peserta Furum Dinskusi Budaya.

DETIKSULAWESI.COM, BOLTIM — Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), dr Ferry RJ Sangian, Selasa (25/06/19), membuka diskusi Pokok-pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD).

Kegiatan diskusi terpumpun terkait terkait kebudayaan daerah, di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), digalar di aula lantai dua kantor Dinas Pendidikan Boltim.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Boltim, Yusri Damopoli, mengawali sambutan sekaligus ucapan selamat datang kepada tim PPKD Provinsi Sulut.

Sementara Kadikbud Sulut, Ferry Sangian, dalam sambutannya mengatakan, pemerintah provinsi oleh Gubernur Sulut, menerbitkan Surat Keputusan terkait pembentukan Tim Penyusun PPKD Sulut yang diambil dari perwakilan etnis-etnis yang tersebar di Sulut, yakni Minahasa, Sangihe, dan Bolaang Mongondow Raya.

“Kali ini kegiatan kelompok diskusi ini dilaksanakan di Boltim atas permintaan salah satu tim penyusun, sehingga saya berharap agar diskusi kebudayaan ini melahirkan pokok pikiran kebudayaan untuk bisa kami rangkum dalam dokumen kebudayaan daerah provinsi Sulut,” kata Sangian.

Mewakili tim penyusun PPKD Sulut, Dr Alex Ulaen, menyampaikan sejumlah hal terkait penyusunan pokok pikiran kebudayaan ini. Kata Ulaen, data-data yang akan terkumpul dalam setiap diskusi akan dibedah oleh tim penyusun untuk dibuatkan dokumen utuh secara menyeluruh dan menjadi bahan untuk masuk dalam aplikasi Borang Kebudayaan Sulut.

Saya berharap peserta diskusi bisa sinergi dengan kami dalam pemberian data-data, sehingga pengisian borang dalam aplikasi nanti akan detail menggambatkan kekayaan budaya daerah Sulut,” harapnya.

DisatusisikKelompok diskusi ini dipandu oleh Dr Denny Karwur, sebagai salah satu tim penyusun PPKD. Para peserta yang terdiri dari pemerhati, pakar, kritikus dan pelaku budaya di BMR memasukkan data yang berkenaan dengan adat istiadat, teknologi tradisional, manuskrip, tradisi lisan, seni, olahraga tradisional, bahasa, dan beberapa model budaya lainnya.

Satu diantara peserta diskusi, Robi Datumbanua, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Dikbud Sulut, untuk membentuk tim penyusun PPKD Sulut. Menurutnya, salah satu masalah kebudayaan saat ini khususnya di daerah Sulut dan Bolmong, terjadi pengikisan budaya.

“Bahkan ada banyak tradisi baik seni, olahraga, maupun bahasa Mongondow itu terancam punah. Ketika provinsi sudah membentuk PPKD, tentu saya berharap kabupaten Kota bisa juga segera membentuk panitia yang sama. Masalah budaya menurut saya ada tiga, penggalian, pelestarian, dan pengembangan. Nah tim ini saya harap jadi cikal bakal majunya kebudayaan kita,” kata seniman Bolmong ini.

Diketahui, tim penyusun PPKD Sulut ini terdiri dari 4 perwakilan. Alex Ulaen, Denny Karwur, Fendi Parengkuan dan Ahmad Ishak.

(matok’s) 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *